Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan Tanpa Hasil

6 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 6 Juni 2024   15:34 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, omong kosong!" sergah ibu Irma.

Pak Lathif yang selama pertemuan hanya mendengar dan menyaksikan rekan-rekannya bersilang pendapat, mencoba angkat bicara.

"Ibu Irma, Pak Sudrajat, dan bapak ibu semua. Saya mengajar di kelas Ezi dan Riko. Saya mengamati keduanya, seperti yang bapak dan ibu lakukan. Saya juga tiga kali mendamaikan keduanya yang nyaris berbaku hantam. Izinkan saya menyampaikan temuan pada pelajaran yang saya asuh."

"Belum lama ini, berlangsung ujian akhir semester di sekolah kita. Hasilnya juga sudah sama-sama kita ketahui. Bapak dan ibu sudah menanda tangani hasil ujian masing-masing. Saya menggaris bawahi pencapaian Ezi dan Riko."

"Riko dan Ezi kebetulan mendapatkan nilai yang sama. Keduanya menempati urutan papan tengah perolehan nilai siswa sekelas.  Patut dibanggakan, mereka bukan siswa dengan nilai paling kecil. Bagi saya, ini prestasi yang baik, terutama bagi Ezi."

Ibu Irma duduk dengan gelisah. Sepertinya ia ingin segera memotong pembicaraan Pak Lathif. "Interupsi bu kepala", katanya.

Setelah dipersilakan, ia berbicara panjang kali lebar. "Pak Lathif tidak bisa menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bapak asuh sebagai ukuran. Pelajaran itu sangat mudah, bahkan orang idiot seperti Ezi saja bisa mendapat poin yang menurut bapak bagus. Lain halnya dengan Matematika. Pelajaran ini begitu sulit. Tak banyak siswa yang mendapat hasil memuaskan dalam tes yang lalu. Apalagi Ezi, jeblok nilainya."

Pak Lathif bangkit dari kursinya, "Istighfar bu Irma. Apa perlu saya minta Pak Salam membacakan Surat Al Jin buat ibu?"

Bapak dan ibu guru tertawa. Ibu kepala menyudahi pertemuan sore itu dengan tanpa keputusan. Pertemuan lanjutan akan dilangsungkan pada waktu yang ditentukan kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun