Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Pelajaran Khas Sekolah Kami

14 Juni 2023   15:05 Diperbarui: 14 Juni 2023   15:11 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari ini ruang baca perpustakaan tidak pernah sepi. Dari pagi sampai siang, murid-murid berkerumun di atas bentangan karpet. Mereka mengelilingi tumpukan kitab berbahasa Arab. Buku-buku tebal dan berjilid- jilid yang tampilannya mirip kitab suci Al Quran. Mereka membuka lembar demi lembar halamannya.

Kita tidak menyangka mereka mampu membaca jenis bacaan yang dikenal dengan sebutan Kitab Kuning  ini. Hanya para ulama atau mereka yang pernah merasakan "mondok" di pesantren yang mampu membaca kitab dengan huruf Arab gundul tersebut, kitab yang huruf-hurufnya tanpa tanda baca. Namun, para murid terlihat menikmati kegiatannya. Mereka tampaknya telah memiliki metode untuk "melahap" kitab kuning.

Di tengah-tengah mereka terletak kitab Mizanul I'tidal. Kitab klasik yang dipelajari di pesantren-pesantren. Selain itu, ada pula kitab Tahdzibuttahdzib, kitab serupa yang tebalnya sekitar lima sentimeter. Tak tetinggalan pula Kitabusittah, kitab yang enam yaitu: Al Bukhari, Muslim, An Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At Tirmidzi.

Sebagai sekolah yang diimbuhi kata "plus" di tengah namanya, sekolah kami melengkapi metode belajar dengan pelajaran-pelajaran yang khas. Satu diantaranya adalah Mata Pelajaran Dirosah Islamiyah. Hal ini dilakukan dengan maksud luhur agar para siswa memiliki wawasan yang luas. Bukan tujuan utama kami mencetak mereka menjadi santri atau ulama.

Kemampuan membaca kitab kuning akan menjadi bekal yang berharga dalam mengarungi samudra ilmu pengetahuan. Tentu dalam waktu yang singkat, satu minggu, dalam belajar Ulumul Quran tidak akan mampu mengupas banyak tema. Namun setidaknya, sekolah telah memberi pengantar. Kelak mereka akan mendalaminya secara mandiri. 

Demikian sekilas gambaran tentang program pengajaran khas di sekolah kami. Program yang dirancang oleh pendiri sekolah kami, KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., guna mewujudkan cita-cia luhur mengantar para siswa menjadi cendikia yang ulama, dan ulama yang cendikia. Para siswa yang menguasai ilmu pengetahuan umum dan juga memiliki pemahaman yang baik akan ilmu-ilmu keislaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun