Mereka melangkah menuju sisi panggung yang lain. Berdiri, Â berbaris memandang hadirin. Para guru dan orang tua menyaksikan dengan rasa bangga.
Pidato 7 Bahasa
Prosesi wisuda ditutup dengan pengucapan janji. Para alumni membacakan sepuluh poin dalam janji itu.Â
Dalam janji itu mereka antara lain berikrar menjadikan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya sebagai pedoman hidup; menjadikan kecintaan kepada kaum mustad afin sebagai jalan perkhidmatan; menjadikan kecintaan kepada ilmu sebagai jalan dakwah.
Para wisudawan kembali menempati tempa duduk. Mereka bersiap menyaksikan pidato yang akan disampaikan oleh tujuh rekan mereka. Masing-masing dari mereka akan berbicara dalam bahasa yang berbeda.
Tampil sebagai pembawa pidato yang pertama siswa bernama Al Fikri Muthahhari. Dengan Bahasa Arab yang baik ia mengungkapkan kesan-kesannya selama bersekolah di SMA Plus Muthahhari.Â
Tak lupa ia berterima kasih pada para asatid, para ustad atau guru yang telah mendidik ia dan rekan selama tiga tahun belajar.
Selanjutnya tampil di fodium Sajadali Delazadi Rakhmat. Ia menambah lengkap paparan pembicara sebelumnya, Fikri.Â
Dalam Bahasa Inggris yang fasih ia mengutarakan kesan-kesannya. It goes without say, katanya, setiap alumni mengutarakan kesan yang bercampur aduk tentang sekolahnya.Â
Kesempatan perpisahan seperti wisuda mereka mengungkapkan kecintaan yang tulus pada almamaternya. Setiap alumni akan merasa berat untuk berpisah. Namun, it goes without say, bahwa hidup terus berlanjut.