Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Billy dan Perpisahan yang Dini

23 November 2022   14:49 Diperbarui: 23 November 2022   14:55 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak sore itu Hana menghilang. Ia tak berkirim surat sebagaimana perkataannya. Puluhan surat yang kukirim tak satu pun yang berbalas. Bis bernama Antar Lintas Sumatera itu terlalu dini memisahkan kami.

SIANG yang cukup panas di sekolah kami. Udara Bandung yang sejuk sejak beberapa hari ini berganti cuaca panas. Beberapa guru duduk di lobi sekolah. Mencoba mendinginkan badan, mencari kesejukan di tempat yang terbilang adem ini.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah tangga. Billy berlari dengat cepat. Ia mengejar Fahlevi yang juga berlari di depannya. Tangan Billy menggenggam gunting, mengarah-arahkannya ke segala arah.

"Bah, berhenti kau," teriak Billy.

Fahlevi berlari ke arah lapangan upacara. Dalam kepanikan, ia mencari tempat aman dari kejaran Billy. Beberapa guru membantuku melerai. Merayu Billy agar menghentikan aksinya. Billy belum mau menuruti permintaan kami. Ia tetap memegang gagang gunting kecil yang biasa terdapat dalam kotak P3K itu.

"Berhenti Billy. Berikan gunting itu!"

"Tidak mau!"

"Dia menggangguku terus!"  

Emosi Billy masih meluap-luap. Napasnya tersengal-sengal. Anak istimewa ini seperti hendak melumat teman yang dikejarnya bulat-bulat. Aku tak memberinya ruang gerak yang leluasa. Akhirnya, dibantu dua orang petugas keamanan, kami dapat menguasai keadaan.

"Kemari, Billy"

"Semua baik-baik saja. Temanmu tak berniat jahat. Ia hanya ingin berteman"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun