Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenang KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.; Bapak Sekolah-sekolah Muthahhari

29 Agustus 2022   16:31 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:49 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari Ruang Tamu

 

Gedung SMA Plus Muthahhari berdiri megah di tengah-tengah permukiman. Beralamat di Jl. Kampus II No. 13-18, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Gedung utama dengan arsitektur bergaya Timur Tengah dan berlantai dua. Fasilitas pendukung berupa gedung aula, laboratorium, dan fasilitas olah raga berderet di samping kiri dan depan gedung utama.

Berbeda dengan komplek sekolah pada umumnya, Sekolah-sekolah Muthahhari yang meliputi tingkat SD, SMP, SMA, Madrasah, dan Training Center ini tidak terletak dalam satu lokasi. Masing-masing unit menempati tempat tersendiri dan terletak di tempat yang berbeda. Siapa yang mengira bila sekolah yang telah meluluskan ribuan alumni ini berawal dari sebuah ruang tamu?

Mengutip sambutan Bapak Pendiri pada peringatan 31 tahun hari jadi sekolah:

 ... inilah sekolah yang pada awalnya dimulai dengan kegiatan berkumpul di kamar depan kami yang sempit. Setiap bakda shalat subuh, kami berkumpul untuk belajar ilmu-ilmu Islam tradisional dan ilmu-ilmu yang membantu kami untuk mengamalkan prinsip-prinsip sekolah kami. Dari rumah, kumpulan anak-anak muda itu pindah ke rumah kontrakan. Merekalah yang pada hakikatnya meletakkan batu pertama Yayasan Muthahhari.

Pada bagian lain sambutan: .... Sekarang sekolah dalam arti bangunan sudah meluas: mulai dari TK, SD, SMP, SMA. Murid-murid lulusan Muthahhari sudah tersebar dalam berbagai profesi. Para alumninya sudah menjadi bunga-bunga yang menyebarkan wewangian amal salehnya ke berbagai sudut bumi.

Figure Pendidik dan Ulama

KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat, MSc., dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1949, di Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Barat. Sebuah tempat yang masih melekat padanya suasana alam perdesaan. Hamparan sawah serta sungai berair jernih mudah ditemui di tempat beliau lahir.

Kang Jalal (sapaan beliau) kecil telah akrab dengan dunia pendidikan. Ayahnya, KH. Rakhmat Suja'i, adalah seorang alim ulama yang dikenal cukup luas. Karenanya, tak heran bila Kang Jalal dididik keras oleh sang ayah. Ia berharap kelak Kang Jalal dapat melanjutkan jejaknya berkiprah dalam melayani umat.

Harapan sang ayah sedikit demi sedikit menunjukan wujudnya. Pada usia balita, Kang Jalal telah mampu "berdakwah" menirukan sang ayah. Badan mungilnya naik mimbar di permukaan meja. Ia berpidato menyampaikan pesan-pesan keimanan. Dan tangan kecilnya bergerak lincah seperti pendakwah di atas mimbar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun