PENDAHULUAN
LAHAN BASAH
   Lahan basah memiliki dua pengertian yaitu lahan basah alami dan lahan basah buatan. Lahan basah alami adalah lahan yang basah secara permanen karena drainase yang buruk. Ini adalah ungkapan umum yang menekankan pentingnya kelebihan air. Situasi ini penting secara iklim di tempat-tempat dengan potensi energi rendah (ketinggian lebih rendah) atau daerah pembentuk reservoir.  lahan basah mengacu pada tanah atau area dengan kelembaban tanah yang tinggi. dataran pasang surut dan lahan basah. Lahan basah buatan manusia adalah area yang sengaja dirancang untuk menyimpan air dalam jumlah besar untuk membuat ladang irigasi, atau tempat air tetap berada di permukaan bumi untuk jangka waktu tertentu. Lahan basah buatan tidak dibatasi oleh kondisi cuaca dan mudah diregangkan.
  1.  RAWA
    Rawa adalah Lahan basah dengan badan air dan sumbernya yang terus menerus atau musiman terjadi secara alami di tanah yang relatif datar atau berlubang dengan deposit mineral atau gambut yang tumbuh menutupi vegetasi yang membentuk ekosistem.
2. LAHAN GAMBUT
     Gambut adalah suatu jenis lahan basah yang terdiri dari tumpukan bahan organik berupa pepohonan, rerumputan, lumut dan sisa-sisa hewan yang membusuk di dalam tanah. Indonesia adalah negara dengan rawa-rawa yang sangat luas. Luas lahan gambut di Indonesia diperkirakan mencapai 22,5 juta hektar. Di Indonesia, sebaran rawa berbeda di beberapa pulau di Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
3. ANAK SUNGAI
     Anak sungai didefinisikan sebagai anak sungai. Ketika satu atau lebih sungai bertemu, sungai yang lebih kecil biasanya dianggap sebagai anak sungai. Istilah yang menggambarkan status anak sungai dari aliran utama biasanya adalah anak sungai kiri atau anak sungai kanan.
4. SUNGAI
Sungai adalah aliran besar dan sempit yang mengalir terus menerus dari hulu (sumber) ke hilir (mulut). Ada beberapa sungai dan jenis sungai berdasarkan sumber air, volume atau volume aliran, formasi batuan, arah aliran dan arah aliran.