Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selayang Pandang Keindahan, Kekayaan Budaya, dan Kreatifitas Masyarakat Desa Wisata Hilisimaetano, Nias Selatan

12 November 2022   18:25 Diperbarui: 12 November 2022   18:43 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replika Patung Harimau yang diarak (IG. dok.pribadi)

Tombak yang bermata tiga (Toho Sitlu Ikhis) (dok.pribadi)
Tombak yang bermata tiga (Toho Sitlu Ikhis) (dok.pribadi)
Jenis-jenis Faluaya yang ada di desa Hilisimaetan terdiri dari beberapa macam, pertama Faluaya Fual.

Fual ini adalah gerakan awal sebuah pasukan atau barisan. Untuk jenis kedua adalah Faluaya Silig, yaitu para prajurit kampung membentuk sebuah lingkaran yang diiringi dengan Hoho.

Hoho adalah syair-syair kuno Nias sebagai ekspresi daripada sebuah kampung. Hoho Faluaya sebagai pemberi semangat kepada prajurit,  tujuannya untuk tidak menginginkan kekalahan di dalam sebuah peperangan ketika melawan kampung lain.

Untuk jenis ketiga adalah Faluaya Jankh atau lebih identik dengan tari perang atau tarian selebrasi ketika mereka pulang atau mereka mengalahkan musuh atau kampung lain.
Faluaya tidak terbatas pesertanya dan memiliki kepala pasukan dan pemimpin tertingginya adalah para bangsawan (Si'ulu) dan cendekiawan (Si'ila).

Beberapa peralatan perang prajurit Nias atau prajurit yang ada di desa Hilisimaetan yaitu Baluse (Perisai), Toho (tombak), Takula Tefa (topi), rba (baju zirah), dan Balatu (pedang). rba, untuk baju perang seorang prajurit yaitu baju zirah atau rba terbuat dari besi tempahan. Pada zaman dahulu ketika persendiaan bahan besi kurang, prajurit memakai baju yang terbuat dari ijuk atau dalam bahasa Nias disebut Leama.


Kreatifitas Pemuda/I desa Hilisimaetan

Bukan hanya kekayaan budaya dan seni yang dimiliki oleh masyarakat desa Hilisimaetan. Ide dan Kreatifitas dimiliki oleh Pemuda/I desa Hilisimaetan. Semenjak Pak Mentri Sandiaga Uno datang ke desa wisata Hilisimatan UMKM mulai gercep dilakukan oleh anak-anak muda Hilisimaetan. Beberapa anak muda sudah berani untuk membuat usaha kecil-kecilan, mulai dari gelang yang terbuat dari akar, gantungan kunci, dan baju kaos yang bertuliskan HILISIMAETAN.

Harga yang ditawarkan lumayan bervariasi mulai dari (1) Gelang Bahar Motif Naga 100 ribu, (2) Gelang Bahar Motif Harimau 100 ribu, (3) Gelang Bahar Merah Motif Naga 100 ribu, (4) Gelang Bahar Merah Polos 70 ribu, (5) Gelang tempurung 100 ribu, (6) Gelang Tenun 8 ribu, (7) miniatur rumah adat mulai dari 500 ribu sampai 3 juta, dan (8) berbagai samurai dengan harga 1-30 juta.

Semua barang-barang hasil UMKM pemuda/I desa Hilisimaetan dapat dipesan secara online dengan harga ongkir yang terjangkau.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun