Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengatasi Permasalahan Berbicara dan Berpidato

11 Februari 2020   16:59 Diperbarui: 11 Februari 2020   22:21 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diamkan selama tiga hari lalu baca. Tulisan itu mungkin terasa aneh atau bahkan tidak nyambung. Itulah bedanya berbicara dan menulis menurut pengalaman sendiri dan banyak kawan, nulis jauh lebih sulit dibandingkan ngomong. Bagaimana cara mengatasinya?

Coba perhatikan tulisan hasil transkrip pidato tadi. Coba benahi tulisan yang terasa aneh dan tidak nyambung itu dengan membubuhkan kata atau kalimat penghubung dan nyambung. 

Setelah itu, kita coba baca ulang dan jadikan pedoman berlatih bicara. Pastikan intonasi dan nada serta pelafalan benar. Jadi, naskah yang baru ini sudah merupakan penyempurnaan dari versi omongan menjadi versi tulisan.

Selanjutnya berlatih, dengan berlatih, lama-lama akan ada peningkatan dan menjadi terbiasa. Dalam hal ini, akan semakin sempit gap/jurang/perbedaan antara bahasa tulisan dan lisan. 

Selanjutnya, biasakan, ketika bicara, imajinasikan bahwa pembicaraan itu akan ditulis. Maka lama-lama di alam bawah sadar kita aka nada kendali. Saat berbicara, sebaiknya tidak hanya mengandalkan kualitas pada intonasi, gesture, mimik, dan bahasa tubuh lain tetapi juga pada susunan kata dalam kalimat.

Apakah melakukan hal yang saya ceritakan diatas mudah? Tentu saja tidak. Kalau mudah, tentu semua orang sudah bicara menulis dan berbicara dengan mengagumkan. Bagi saya, tidak simsalabim. 

Yang ada adalah usaha untuk belajar dan mencoba. Secara praktis, kita bisa belajar dari orang-orang yang merupakan orang ulung atau presenter, seperti pidato Obama atau presenter kawakan Oprah Winfrey.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun