Berdasarkan pengalaman saya dulu, setelah menonton film porno pertama kali. Akan merasa ketagihan karena mendengar setiap desahan yang ditimbulkan oleh para pemain film porno dan ekspresi wajah pemain aktor film porno seperti menikmati setiap adegan yang mereka lakukan. Meskipun beberapa tahun yang lalu. Saya sadar bahwa semuanya hanya akting.Â
Penyebab ketagihan film porno remaja sekarang ini. Sama juga dengan saya yang alami pada masa itu. Karena menonton aktor film porno yang terkadang berakting berlebihan, mulai dari desahan suara, ekspresi wajah, dll. Sehingga remaja yang baru pertama menonton blue film beranggapan bahwa apa yang diperankan dalam adengan tersebut sangat nikmat.
Dampak buruk bagi remaja dengan menonton film porno adalah mereka ketagihan dan akan melakukan pemerkosaan. Salah kasus pemerkosaan dan berujung pembunuhan akibat menonton film porno adalah kasus Yuyun. 14 orang remaja rela melakukan pemerkosaan hanya karena terpengaruh dengan minuman keras dan video porno.
Media sosial
Tidak bisa dipungkiri lagi dengan adanya media sosial anak-anak dapat mengakses berbagai situs. Facebook merupakan salah satu media sosial yang sering dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan film porno ke pengguna media sosial.
Internet
Pada era teknologi sekarang ini anak-anak dengan mudah mengakses berbagai situs. Saya sangat terkejut pada saat ini banyak anak dibawah umur sudah tahu berbagai situs film porno mulai dari porn****.com, yesx****.com, dll.
TV Kabel
Terkadang orangtua suka memanjakan anak-anaknya dengan berlanggan TV kabel. Akan tetapi terkadang cara memanjakan anak-anaknya salah. Anak-anak dengan mudah berpindah chanel. Terkadang mereka menonton chanel yang seharusnya acara-acara yang ada didalamnya dikhususkan bagi kalangan dewasa. Ada juga beberapa acara televisi seperti WWE smack down. Salah satu acara perkelahian. Yang permainannya adalah para wanita yang hanya menggunakan bra.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja adalah dengan:
Orangtua