Sejak April 2020, Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) resmi meluncurkan program Kartu Prakerja yang hingga kini telah mencapai 10 gelombang. Antusiasme masyarakat terutama para pencari kerja alias belum memiliki pekerjaan dan karyawan yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19 sangat tinggi.
Total penerima Kartu Prakerja setelah ditutupnya pendaftaran gelombang 9 telah mencapai 5.480.918 atau 98 persen dari total kuota tahun 2020 yang sebesar 5.597.183 orang. Sementara kuota untuk gelombang 10 sebesar 116.261 peserta. Meskipun antusiasme masyarakat cukup tinggi, nampaknya program ini mentok pada gelombang 10. Artinya tidak ada gelombang 11 dan seterusnya.
Kartu Prakerja adalah sebuah kartu yang digalangkan dalam rangka program pelatihan dan pembinaan Warga Negara Indonesia yang belum memiliki keterampilan. Tujuan dari program ini lumayan bagus yakni membangun SDM yang maju dan kreatif dengan melibatkan teknologi agar semua warga negara di manapun, memiliki peluang yang sama untuk mengakses serta terlibat dalam program peningkatan kualitas SDM ini.
Selain untuk memenuhi janji kampanye Presiden Joko Widodo pada kampanye Pemilihan Umum Presiden 2019, Kartu Prakerja adalah bukti bahwa negara hadir dan telah menyediakan  peluang bagi setiap warga negara untuk memiliki atau meningkatkan ketrampilan atau keahlian sebagai bekal untuk bekerja, berusaha dan bersaing di era persaingan global.Â
Semua jenis pelatihan untuk membekali keterampilan diri, mulai dari tingkat pemula hingga untuk peningkatan skill (up skilling) disediakan melalui Kartu Prakerja. Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi (skill), meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja dalam negeri.
Untuk itu pemerintah menggandeng 7 mitra pelatihan yang menyediakan beragam pelatihan digital antara lain Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Pijar Mahir, Sekolahmu serta Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) Kementerian Tenaga Kerja. Berbagai jenis pelatihan berbasis online disediakan oleh mitra pelatihan, peserta tinggal memilih jenis pelatihan yang sesuai.
Selama masa pandemi COVID-19, pemerintah melakukan perubahan terhadap kartu prakerja agar bisa menjadi bantuan bagi pekerja yang terkena PHK atau angkatan kerja yang baru saja menyelesaikan pendidikan.Â
Anggaran dilipatgandakan menjadi Rp. 20 triliun untuk bisa memperluas cakupan bantuan. Dengan peluncuran Kartu Prakerja 2020 lebih awal pada bulan April 2020, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia yang babak belur akibat hantaman COVID-19.
Manfaat yang diperoleh dari program ini adalah membantu meringankan biaya pelatihan yang ditanggung oleh pihak pekerja dan perusahaan, mampu mengurangi biaya dalam mencari informasi mengenai pelatihan, mendorong keberkerjaan seseorang lewat pengurangan mismatch, menjadi komplemen pendidikan formal.
Program ini sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama kategori pencari kerja. Karena selain meningkatkan pengetahuan dan kemahiran bagi pencari kerja, ada juga insentif yang diberikan sebagai modal usaha bagi peserta yang belum memiliki pekerjaan, juga berperan mengurangi beban bagi pencaker.
Meskipun demikian, terdapat banyak persoalan teknis yang dihadapi oleh peserta selama mengikuti proses pelatihan hingga mendapatkan insentif. Saya memang bukan peserta program Kartu Prakerja namun berdasarkan pengamatan baik di dunia maya (medsos) maupun dunia nyata, terdapat banyak sekali keluhan atau curhatan yang diutarakan oleh peserta program ini.