Produksi air liur pada perokok lebih sedikit dibandingkan non perokok. Padahal air liur memiliki manfaat untuk kesehatan rongga mulu. Air liur dapat mengurangi resiko gigi berlubang. Selain itu, air liur mengandung antimikroba sehingga dapat melindungi rongga mulut dari kuman-kuman jahat. Jika produksi air liur turun, maka jumlah kuman-kuman jahat di rongga mulut akan bertambah sehingga rongga mulut jadi rentan terkena berbagai penyakit. Mulut juga jadi terasa kering sehingga menelan dan berbicara tidak akan terasa nyaman.
4. Bau mulut
Setelah diteliti, bau mulut perokok ternyata lebih buruk dibandingkan non perokok. Baik rokok tembakau yang ada asap maupun yang tanpa asap sama-sama menyebabkan bau mulut (halitosis).
5. Gusi bengkak dan Turun
Karang gigi menjadi mudah menempel ke gusi dan gigi, menyebabkan gusi mengalami inflamasi dan bengkak (gingivitis). Karang gigi juga membuat makanan lebih mudah menempel ke gusi dan gigi. Jika karang gigi tidak dibersihkan, maka inflamasi akan menyebar ke daerah sekitar gusi dan menyebabkan tulang penyangga gigi dan gusi turun (periodontitis). Dibawah ini adalah gambaran keadaan mulut seseorang dengan penumpukan karang gigi (gambar 3) dan setelah dilakukan pembersihan karang gigi (gambar 4). Pada gambar 4 barulah terlihat kondisi gusi seseorang sesungguhnya, yaitu telah gusinya telah turun.
6. Gusi, Langit-langit Mulut, dan Lidah Menjadi Hitam
Hampir seperempat dari total perokok tembakau akan memiliki gusi dan langit-langit mulut yang lebih hitam. Gusi menjadi hitam karena produksi melanin, yaitu zat yang memerikan warna gelap ke tubuh, bertambah pada perokok. Â Sedangkan pada lidah, warna hitam disebabkan oleh jaringan lidah yang memanjang yang membentuk seperti rambut.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa keadaan-keadaan diatas bukan penyakit ganas. Tapi warna gusi dan langit-langit mulut biasanya akan kembali normal bila berhenti merokok. Â Warna hitam di lidah juga dapat diatasi dengan rajin menyikat lidah.
7. Muncul Bintik Merah pada Langit-langit Mulut
Rasa nikmat saat menghisap rokok rupa-rupanya membuat isi mulutmu  "kepanasan". Bahan kimia dan hawa panas dari rokok menyebabkan kelenjar air liut mengalami inflamasi, sehingga muncul bitnik-bintik merah di daerah mulut yang terkena rokok. Langit-langit mulut bisa kembali normal bila berhenti merokok.