Mohon tunggu...
Ivonne
Ivonne Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Stock Market Booming di Indonesia akibat Kurangnya Pemahaman Budaya Risiko

14 September 2021   23:07 Diperbarui: 14 September 2021   23:12 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boom or Bust Stock Market | bigstockphoto.com 

Salah satu alasannya adalah karena para investor hanya perlu memahami bagaimana fluktuasi harga saham di market terjadi (Trading) dan menganalisa laporan keuangan untuk pemilihan saham yang tepat (Fundamental). 

Harga saham di indonesia juga kebanyakan cukup terjangkau untuk dibeli karena ada saham yang dapat dibeli 1 Lot seharga kurang dari Rp100.000,- yang mana harga tersebut sangatlah cocok bagi kantong para calon investor di indonesia. 

Alasan lainnya adalah karena pengerjaanya yang fleksibel, para investor tidak perlu bangun dini hari, jalan jauh dan bekerja di pagi hari hingga malam hari seperti pekerjaan kantoran yang mana penghasilannya setara atau bahkan lebih kecil daripada berinvestasi di saham. Itulah mengapa banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di saham selama masa pandemi ini. 

Banyak orang yang menganggap berinvestasi di saham pasti akan mendapat banyak keuntungan, namun faktanya untuk berinvestasi di saham sangatlah berisiko seperti hukum "High Risk GHigh Return"

Di tahun 2020 juga banyak sekali bermunculan content creator yang membahas bahkan mengajak banyak orang untuk memulai investasi di saham dengan memberikan penjelasan terkait keuntungan berinvestasi di saham. 

Ada content creator yang memang menjelaskan mengenai investasi di saham dengan tulus dan benar namun juga ada investor yang berpura-pura menjadi content creator untuk mendapatkan banyak Engagement untuk dimanfaatkan (seringkali investor menyebutnya sebagai PomPom). 

Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi investor lokal di indonesia. Banyak sekali korban-korban dari PomPom tersebut yang mengakibatkan investor baru di indonesia mengalami kerugian bukannya mengalami keuntungan. Bahkan kerugian tersebut bisa hampir sebesar 1 Miliyar Rupiah, gagal menikah, kehilangan harta dan asset, bahkan ada yang hampir bunuh diri karena kerugian tersebut. 

Contoh Kasus : Saham ANTM

Mari kita ambil contoh lonjakan yang terjadi di saham ANTM (PT. Aneka Tambang Tbk) yang harga sahamnya melonjak sangat pesat dan tinggi akibat isu-isu rencana pembentuka holding baterai listrik dan peresmian Indonesia Battery Corporation juga karena PomPom dari investor-investor nakal yang ingin mengambil keuntungan dari calon investor lokal indonesia yang masih belum paham dan familiar dengan saham. 

Saham ANTM ini di tahun 2020 sangatlah diminati oleh investor lokal indonesia yang baru bahkan yang sudah lama terjun ke investasi saham.

Dari data RTI, harga saham ANTM naik ke harga Rp3.600,- per lembar saham yang dulunya hanyalah sebesar Rp800,- di tahun 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun