Kini potensi Kota Malang tidak hanya di sektor tempat wisatanya saja. Sebuah gebarakan dalam bentuk gerakan bersama yang lebih concern dalam sektor kopi yang mencakup dari hulu ke hilir. Gerakan ini dinamakan Malang Sejuta Kopi, sebuah komunitas yang berdiri secara independen.
Adapun yang menjadi bagian dari komunitas ini terdiri dari petani kopi, pendamping petani, pemroses kopi, roaster, pemilik kedai, barista, peneliti atau pemerhati kopi dan unsur lainnya. Memasuki bulan April, komunitas ini mengadakan gerakan Malang Sejuta Kopi untuk kedua kalinya.
Dengan tajuk, Every Day Free Coffe, bakal mengelar Kopi Gratis yang diikuti sebanyak 40 kedai kopi terpilih yang tersebar di Malang Raya dan Batu. sebulan penuh, sejak 1 April -- 30 April 2018 masyarakat bisa menikmati kopi secara gratis. Setiap harinya tiap kedai terpilih bakal menyajikan 20 cup kopi.
Bukan tanpa alasan acara maupun komunitas Malang Sejuta Kopi ini terbentuk. Komunitas ini memiliki visi dan misi ke depan yang patut diapresiasi. Dari segi visi Malang Sejuta Kopi berharap mampu menjadi motor penggerak tercapainya kesinambungan hulu-hilir kopi Malang Raya serta menjadikan Malang Raya sebagai destinasi wisata ngopi terbaik di dunia.
 Warung Kopi Palapa Malang
Sesekali sih saya masih bisa menikmati kopi kalau dilanda mengantuk waktu di perjalanan. Itu pun bukan kopi murni melainkan sachetan yang sudah bercampur dengan gula, creamer maupun susu. Dan cenderung lebih dominan susunya.
Warung Kopi Palapa berdiri sejak bulan Desember  2017 yang beralamat di Jl. Raya Saxophone Tunggul Wulung Malang, tepat berada di sebelah minimarket waralaba Indomaret. Secara lokasi mudah dijangkau karena berada di jalur alternatif ke kota Batu dan dekat beberapa kampus di Malang.
Menempati sebuah lahan yang disulap menjadi warung semi permanen yang asyik buat nongkrong sambil menyeruput kopi. Sore itu saya bertemu dengan Mas Ahmed yang bertugas sebagai barista di WKP. Menurutnya WKP tak sekedar warung yang menyajikan kopi pada umumnya, namun juga memiliki komitmen menyajikan kopi yang bisa dinikmati semua kalangan. Termasuk bagi mereka yang belum terbiasa minum kopi dan ingin belajar menikmati kopi.
Es Kopi Lurd, Signature-nya WKP Malang
Rasanya? Terbukti segar dan memang rasanya masih bisa diterima indra pengecap yang belajar menikmati kopi. Sensasi double espresso tetap ada namun tidak sepekat kopi murni karena ada campuran gula aren dan fresh milk-nya.
WKP Malang tak hanya menyajikan Es Kopi Lurd, namun masih banyak sajian kopi yang berasal dari biji kopi pilihan terutama kopi lokal Malang seperti kopi Robusta Dampit Jogomulyan, Kopi Lanang, Kopi Robusta Sumawe ( Sumbermanjing Wetan) maupun yang interlokal seperto Kopi Toraja Prindingan.
Warung kopi yang buka setiap hari, dari jam delapan pagi sampai jam dua belas malam ( kecuali hari Minggu buka jam 12 siang -12 malam ), juga menyajikan kopi gratis sebanyak 20 cup kopi / hari selama bulan April dengan tagline Every Day Free Coffee sebagai bentuk dari partisipasi acara Malang Sejuta Kopi.
Buruan deh cobain, mumpung masih ada waktu nih menikmati kopi pilihan lokal kota Malang sebagai edukasi sekaligus destinasi wisata ngopi terbaik di dunia.