PERISTIWA (FACT)
Latar Belakang
Pendidikan karakter murid merupakan salah satu peran sekolah yang didalamnya untuk mendidik atau membina generasi muda untuk pembentukan diri dan perilaku sesuai dengan norma yang berlaku.
Tujuan Pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan berlatih kemampuan diri menuju ke arah yang lebih baik dan menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nulai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan karakter murid Dengan adanya program yang berdampak pada murid maka sekolah berupaya untuk menciptakan lingkungan yang efektif dan pembelajaran yang efisien yang berdasarkan analisis kebutuhan murid melalui pendampingan dan tuntunan seorang guru sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya dan murid mampu menemukan kemerdekaan dalam belajar terutama dalam pembentukan Pendidikan karakternya.
Pembiasaan budaya positif secara rutin dilingkungan sekolah akan mampu memberikan dampak yang positif bagi aktivitas murid di sekolah sekaligus mampu menangani dan mencegah perilaku yang menyimpang pada murid.
 Program pembiasaan sikap ramah melalui budaya 5S (senyum, sapa, sopan, dan santun) akan mampu menanamkan profil pelajar Pancasila bagi para murid serta menanamkan ekosistem yang berbudaya dan berkarakter, serta mewujudkan hubungan yang harmonis.
Alasan Melakukan Aksi Nyata
Dengan perkembangan teknologi melalui penggunaan smartphone sangat mempengaruhi interaksi dan komunikasi antara satu dengan yang lainnya diantara murid tidak berlangsung dengan baik sehingga kondisi karakter positif murid disekolah sedikit memprihatinkan.Â
Kebiasaan untuk saling memberi salam, menyapa satu dengan yang lainya  terlihat sangat kaku dikalangan peserta didik sehingga hubungan yang harmonis diantara mereka tidak nampak.Â
Dengan kondisi seperti ini maka saya sebagai guru di SMP Katolik Bunda Hati Kudus Woloan memiliki tanggungjawab  untuk membuat salah satu program yang berdampak pada murid yang dapat diterapkan untuk menanamkan Pendidikan karakter kepada peserta didik yaitu dengan pembiasaan sikap ramah melalui budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun).
Hasil Aksi Nyata yang Dilakukan
Dengan pembiasaan sikap ramah melalui budaya 5S, interaksi ataupun komunikasi yang lebih baik semakin tercipta diantara semua pihak di lingkungan sekolah, semakin menunjukkan hubungan yang lebih harmonis, dan terbiasa untuk memberikan senyuman, memberi salam serta berlaku sopan dan santun dalam kesehariannya dilingkungan sekolah.
Dokumentasi Pelaksanaan kegiatan Aksi Nyata
.
.
.
PERASAAN (FEELING)
Perasaan saya ketika menjalankan aksi nyata ini sangat terharu dan senang karena didukung oleh semua pihak dilingkungan sekolah mulai dari awal kegiatan dalam berkoordinasi dan mensosialisasikan program yang saya buat, sehingga ada kerjasama yang baik antara kepala sekolah, para guru, staf pegawai bahkan para murid yang begitu antusias menjalankan program Penerapan Pembiasaan Sikap Ramah Melalui Budaya 5S ini sehingga program ini boleh memberikan perubahan karakter yang lebih baik diantara semua semua pihak dilingkungan sekolah.
PEMBELAJARAN (FINDING)
Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan Keseluruhan Aksi Nyata ini, yaitu:
- Koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak sangat membantu terlaksananya program apapun yang dibuat
- Dimulai dari diri tergerak, bergerak, dan menggerakkan pihak lain untuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik
- Keteladanan sebagai dasar menerapkan karakter positif
- Pentingnya membangun kesepakatan kelas Bersama peserta didik
- Pentingnya komitmen Bersama antara kepala sekolah, Guru dan murid secara terus menerus untuk semua program yang dibuat.
- Pentingnya memahami setiap kebutuhan murid.
PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Rencana Perbaikan untuk pelaksanaannya di masa mendatang dari program yang berdampak pada murid yaitu melakukanupaya untuk melibatkan murid dari pembuatan program yang dibuat sehingga pemenuhan kebutuhan murid berdasarkan bakat ataupun potensi murid dapat terpenuhi serta membangun kesepakatan dan komitmen bersama antara kepala sekolah, guru/wali kelas untuk membuat kesepakatan kelas dalam rangka penerapan budaya 5S secara menyeluruh di semua kelas yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H