1. Pembentukan Opini Publik: Melalui konten yang menyentuh emosi dan logika, seperti cerita nyata tentang kecelakaan dan dampaknya, mahasiswa berusaha membentuk opini publik mengenai urgensi "Safety Riding".
2. Persuasi dengan Bukti Nyata: Menghadirkan narasumber yang kredibel dan influencer terkenal memberikan bukti nyata dan otoritas dalam pesan yang disampaikan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan efektivitas kampanye.
3. Penggunaan Media Sosial: Media sosial menjadi alat utama dalam menyebarkan pesan, memanfaatkan jaringan luas untuk mencapai audiens yang lebih besar dengan cara yang cepat dan interaktif.
Kesimpulan
ANTARIKSA 2024 menjadi contoh bagaimana mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta berhasil memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi komunikasi dalam membentuk opini publik dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara. Dengan strategi yang tepat dan penggunaan media yang efektif, kampanye "Safety Riding" berhasil menyampaikan pesan penting dan berkontribusi dalam mengurangi angka kecelakaan di kalangan pengendara motor.
Referensi:
- Putriana, Angelia, Dkk. (2021). Psikologi Komunikasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
-Ardianto, E., & Erdinaya, D. (2019). Komunikasi Persuasif: Strategi Memengaruhi Hati dan Pikiran Audien. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
-Cialdini, R. B. (2009). Influence: Science and Practice. Boston: Pearson Education
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H