Mohon tunggu...
Ivansyah Jonathan
Ivansyah Jonathan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Universitas Nasional - Prodi Ilmu Komunikasi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Gaya Komunikasi Politik Prabowo Subianto Menjelang Pilpres 2024 dilihat dari Konsep Filsafat Ilmu

29 November 2023   20:19 Diperbarui: 29 November 2023   21:09 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan Filsafat Ilmu dalam Analisis Gaya Komunikasi Politik Prabowo.  (Mencakup Aksiologi, Ontologi, dan Epistimologi)

Komunikator politik, yang juga dikenali sebagai pemimpin atau peran utama dalam menyampaikan ide atau pandangan di berbagai konteks, memiliki potensi dan keterampilan komunikasi yang lebih tinggi daripada kebanyakan warga negara. Sebagai komunikator politik, seorang politikus berperan penuh dalam peran sosial yang krusial, terutama dalam proses membentuk opini publik. Seorang politikus berkomunikasi sebagai perwakilan dalam suatu kelompok, dan melalui penyampaian pesan, tujuan utamanya adalah untuk menyuarakan dan mempertahankan kepentingan politik.

Gaya komunikasi Prabowo saat ini lebih bersifat lembut dan lebih diterima oleh masyarakat, dan hal ini berdampak positif pada citra elektoral Gibran, yang merupakan calon wakil presiden pendamping Prabowo. Selain itu, Prabowo sering menunjukkan sikap lucu yang menarik perhatian publik. Banyak dari masyarakat yang menilainya secara positif karena perilaku lucu dan menggemaskan tersebut. Keadaan ini menguatkan posisi Prabowo dan Gibran, terutama dengan dukungan kuat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Terlebih lagi, dukungan dari para pemilih Presiden Joko Widodo turut memberikan daya saing yang kuat bagi keduanya di Jawa Timur.

A. Aksiologi

Aksiologi adalah sebuah cabang dalam filsafat yang memerinci nilai dan prinsip-prinsip moral, mencakup evaluasi terhadap nilai-nilai seperti kebaikan, keadilan, kebenaran, dan keindahan, serta mempertimbangkan etika dalam pengambilan keputusan. Aksiologi, yang berasal dari bahasa Yunani ("axios" untuk "nilai" atau "layak" dan "logos" untuk "ilmu" atau "kajian"), diartikan sebagai studi nilai-nilai dan dasar-dasar moral dalam kehidupan manusia. Aksiologi memberikan wawasan tentang nilai-nilai seperti kebaikan, keadilan, kebenaran, dan keindahan, serta menjelaskan kompleksitas hubungan di antara nilai-nilai ini dan panduan moral yang diberikannya. Dalam aksiologi keadilan dan kesejahteraan, Prabowo menyoroti upaya pemberdayaan ekonomi, terutama bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu. Ini dapat mencakup program-program untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, atau meningkatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan.

B. Ontologi

Ontologi adalah cabang filsafat yang mengeksplorasi hakikat ilmu pengetahuan, hubungan antara subjek dan objek pengetahuan, serta hakikat objek pengetahuan. Dalam analisis ontologis, penelitian dan analisis dilakukan untuk memeriksa keberadaan ilmu pengetahuan. Kata "ontologi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "ontos" yang berarti "yang ada" dan "logos" yang berarti "ilmu", menjadikannya ilmu tentang keberadaan. Sebagai konsep filosofis, ontologi membahas hakikat keberadaan dan segala sesuatu yang ada atau mungkin ada, sering dianggap sebagai padanan metafisika, fokus utama dalam filsafat mengenai realitas dan aktualitas.

Dalam konteks politik, ontologi politik memberikan pemahaman mengenai bagaimana realitas politik diterjemahkan dan bagaimana visi politik seseorang diimplementasikan dalam konteks realitas politik yang sedang berlangsung. Ontologi politik menggambarkan cara di mana realitas politik diwujudkan sebagai hasil dari diskusi komunikatif yang tidak terjadi antara individu yang berbagi pandangan dunia serupa, melainkan di antara mereka yang memiliki dunia atau ontologi yang berbeda. Oleh karena itu, ontologi politik dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengevaluasi bagaimana Prabowo menyampaikan perspektifnya terhadap realitas politik dan sejauh mana visi politiknya terealisasi dalam realitas politik yang sedang berlangsung.

C.Espistimologi

Epistemologi pada hakikatnya adalah cabang dalam Ilmu Filsafat tentang makna dan proses memperoleh suatu ilmu pengetahuan. pembahasan Epistemologi utamanya mencakup pembahasan tentang dari mana ilmu pengetahuan itu diperoleh atau juga tentang sumber-sumbernya, serta validitas ilmu atau sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi. Penerapan epistemologi digunakan untuk mengevaluasi keandalan serta validitas informasi yang digunakan oleh Prabowo dalam merancang pesan politiknya. Hal ini melibatkan pertanyaan apakah informasi tersebut berlandaskan pada fakta empiris atau analisis logis yang dapat dipastikan kebenarannya. Evaluasi terhadap dasar kebenaran dalam pesan politik Prabowo dilakukan dalam kerangka epistemologi, untuk menilai sejauh mana kebenaran empiris atau logis yang menjadi landasan pernyataannya. Proses ini membantu kita memahami bagaimana Prabowo merumuskan argumentasi politiknya. Epistemologi juga menyoroti metode pengumpulan dan penyajian informasi dalam menganalisis gaya komunikasi Prabowo. 

Penilaian melibatkan evaluasi terhadap kesesuaian metode dengan prinsip-prinsip ilmiah dan objektivitas. Kritik terhadap informasi yang disampaikan mencakup sejauh mana Prabowo bersedia menerima pertanyaan kritis terhadap pandangannya, dan apakah ada upaya untuk menyempurnakan atau memperbarui pengetahuannya. Terakhir, penerimaan terhadap pluralisme pengetahuan menjadi aspek penting. Analisis ini mencakup sejauh mana Prabowo terbuka terhadap berbagai perspektif dan sumber pengetahuan, atau apakah lebih memihak pada satu sudut pandang tertentu. Secara keseluruhan, penerapan epistemologi membantu kita memahami dasar filosofis dari pengetahuan politik Prabowo dan memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi kualitas, keandalan, dan keragaman pengetahuan yang menjadi dasar komunikasi politiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun