Mohon tunggu...
rina "ivarksd" dalimunthe
rina "ivarksd" dalimunthe Mohon Tunggu... -

WNI suami wna dari Russia tinggal di Moscow Region Dunianya enggak jauh dari penerbangan, ortu AURI, kuliah belajar manajemen transportasi udara dan kerja di airport Soeta jadi flight coordinator beragam airline asing dan berhenti kerja karena menikah. Suka baca dan jalan jalan di Internet. Punya banyak rencana dan keinginan semoga dengan usaha dan kekuatan doa bisa tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengamati "Generasi Tua"

20 Januari 2011   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam persahabatan dari Rina/Ivarksd di Russia

Suka tidak suka...umur tiap tahun nambah mulu...uda jadi emak hal yang dihadapi berikutnya adalah menjadi tua dan kematian ...entahlah mana yang datang duluan ke aku....hiks...

Untuk itu kebiasaaanku untuk mengamati muncul...mempelajari kehidupan adalah kesukaanku...topik pembahasan "Bagaimana jika aku tua nanti ? " jadi salah satu renunganku.

Banyak manusia mengisi hari tuanya dengan beragam jenis jalan hidup....

Beberapa orang tua bisa berbahagia ...anak anaknya berbakti, menyayangi mereka dan mengurus mereka dengan membiayai semua kebutuhan orang tuanya,  para manula tersebut bisa menikmati hidup sepenuhnya karena cinta dan materi/keuangan yang baik...

Sayangnya kebanyakan generasi tua banyak yang masih harus stress dan bekerja untuk bertahan hidup,

anak anaknya memiliki pola hidup yang "payah" masih terus menyusahkan orang tuanya dari urusan keuangan, anak hingga mantu yang nyebelin atau reseh.

Yang mengerikan banyak anak malah menyiksa ortunya dimulai dari kata kata kasar dan menyakitkan hati, anak yang terus menerus mengeluh dan menyusahkan, memaksa keinginan misalnya soal uang/harta ampe tega menyiksa/mengusir ortunya seperti ada temen cerita di TV seorang anak tega naruh ibunya dirumah kaya kandang ayam, seorang anak tega menggadaikan harta yg dicari ortunya dengan susah payah dan membiarkan mereka hidup susah serta banyak cerita serem lainnya.

Yang menyeramkan bahwa "jodoh" sianak alias para mantu rata rata adalah "Setan" yang merubah anak-anak mereka...cinta membuat para anak memlih menuruti keinginan istri/suami mereka dari pada berbakti/menuruti orang tuanya.

Saya kenal seorang wanita yang tega melarang anak anaknya menemui neneknya yang sudah sakit sakitan dan menangis kangen cucunya tapi si wanita itu terus menerus meminta harta simertua...

Seorang pria malas ketemu keluarga pihak istrinya karena mereka tidak mampu dan menurut dia merongrong ..malas dia keluar uang untuk mertua dan keluarga istrinya.

Kesibukan dunia modern juga membuat banyak orang malas ketemu mertua/orang tuanya akhirnya menyesal ketika ortu/mertuanya mendadak dipanggil Tuhan sehingga jadi penyesalan seumur hidup. seperti satu kisah sedih seorang pria tua meninggal mendadak karena sakit jantung dan istrinya yang tua dan lumpuh ikutan meninggal karena tidak ada yang kasih dia makan, mayat mereka ditemukan beberapa hari kemudian teganya anak anak mereka dan mantunya tidak mencheck keadaan mereka dalam jangka waktu lama, apa salahnya menelepon setiap hari atau sms sekali menanyakan kabar mereka.

Banyak cerita lainnya....baik yang menyenangkan atau menyedihkan...

Menghadapi orang tua baik ortu, mertua, keluarga dan sebagainya memang tidak mudah...masalah utama adalah perbedaan pola pikir....beda pendapat...semakin tua manusia juga cenderung jadi lebih sensitif, jadi lebih cerewet...lebih cari perhatian kembali seperti anak anak..beberapa menjadi sakit sakitan, jadi pelupa, jadi lemah... sehingga mulai menjadi beban hidup bagi yang muda.

Pertengkaran, perdebatan dan sebagainya mewarnai kehidupan generasi muda dan tua terutama jika tinggal satu atap...beberapa generasi tua emang punya "sifat" yang susah dirubah dan bikin emosi jiwa menghadapinya...

Untuk itu perlu kita yang muda bersikap "waras" walau tidak mudah.... ingat kembali semua hal baik tentang mereka jika emosi mulai datang...agama juga membantu kita untuk mengkontrol diri...ingat apa yang dilakukan ortu kita dari kita kecil hingga besar walau ortu kita ada kekurangannya atau suka bikin kesel tapi kalo didata kebaikan dan pengorbanan mereka dari kita kecil kagak kehitung banyaknya...

Gimana juga generasi tualah yang membuat kita ada didunia ini, merekalah yang jadi sumber awal yang memberikan kita banyak informasi soal menjalani kehidupan dan sebagainya.

Banyak sahabatku ...merasa sakit hati terhadap ortunya, pernah bertengkar hebat karena suatu hal dan sebagainya.....sehingga membuat keputusan memutuskan hubungan dengan ortu/mertua mereka.

Sebenarnya tidak akan ada istilah "bekas anak/cucu"... dengan berjalannya waktu ..cobalah lebih dulu memaafkan...jika hubungan generasi pertama dan kedua buruk paling tidak biarkan kasih sayang tetap terjalin digenerasi pertama dan ketiga....antara kakek nenek dan cucunya...

Hubungan saya dengan ortu dan mertua juga tidak sempurna tapi bertambahnya umur dan pengalaman hidup mengajarkan saya banyak hal...

Kebetulan aku punya keluarga besar yang banyak generasi tuanya, kebetulan pula ortu tinggal diperumahan pensiunan TNI AU jadi generasi tuanya segubrak...ampe ada temen ortu yang menjual jatah rumahnya karena bagi dia stress tinggal dikomplek pensiunan karena setiap "halo halo" alias pengeras suara berkumandang dari tempat ibadah kebanyakan berita "duka cita" ...satu persatu berguguran ...hiks...itulah kehidupan...nunggu giliran kapan dipanggil...

Satu hal yang kusukai ditempat tinggal ortuku tidak hanya lokasinya yang enak ...adem bahkan pagi jika tidak berkabut bisa liat pegunungan dan matahari terbit plus dekat ama beberapa pintu tol....yang utama adalah ortuku dikelilingi banyak orang yang dikenal sejak aku bayi...para tetangga di Halim dan teman teman satu angkatannya di AURI...sehingga hati tenang ...karena jika ada apa apa banyak orang yang akan membantu ortuku...salah satunya saat kebakaran dirumah ortu dan aku dirussia...tetangga dan sahabat orang pertama yang membantu ortuku...aku bersukur dan berterima kasih karenanya...

Tidak mudah meninggalkan ortuku dan merantau keseberang lautan bawaannya kepikiran mulu...

Karena kalo ada apa apa tidak bisa seenaknya terbang... selain penerbangannya yang memakan waktu seharian ...harga tiketnya sangat mahal...bisa buat beli motor kata temenku he he...makannya terima kasih ada Hp dan internet bisa komunikasi rutin... apalagi pake webcam ortu jadi bisa liat cucunya secara langsung dan melihat  perubahan yang terjadi..cucunya makin besar..

Banyak orang bilang....ngapain kamu mudik mulu ke Indonesia ??? Mending keliling eropa atau kenegara lain....???

Awalnya emang maunya gitu...tapi merenung bahwa ortu sudah beberapa kali sakit dan kesehatan papaku sudah kurang baik...semasa masih ada rejeki dan kesehatan akhirnya aku milih mudik ke Indonesia untung suami dan anakku juga suka...

Ngerinya banyak orang yang kukenal malas ketemu orang tua/nenek-kakek/mertua karena mereka dianggap menyebalkan/merepotkan/membosankan bahkan ada yang malas ketemu karena mereka miskin dan rumahnya tidak nyaman ditinggali.

Aku kenal beberapa teman memilih tinggal di hotel karena menganggap tinggal dirumah generasi tuanya tidak nyaman, sempit, kumuh dll. Mereka tidak memikirkan kesedihan generasi tua atas perlakuan anak/cucunya karena di Indonesia mau menginap dirumah seseorang adalah kehormatan/kebahagiaan walau pelayanannya sangat sederhana sekalipun... aku juga suka nginap dirumah ortu/kakek nenek/keluarga karena penghormatanku dan rasa sayangku pada mereka ... bagiku tidak masalah nginep digubuk atau tidur dilantai sekalipun jika orang yang menawari nginep adalah orang baik dan kukenal.

Saat mudik,  di Indonesia aku berkali kali mau nangis... terharu melihat kebahagiaan ortuku mengisi harinya dengan ceria bersama cucunya yang baru satu....cucu yang dikangeni karena hanya bisa dilihat beberapa bulan saja dalam setahun...

Satu hal unik bahwa ...karena niat baik hendak menemui ortu...entah gimana Tuhan melimpahkan rejeki dari banyak sumber sehingga kami mampu mudik kembali tahun ini...aku yakin dengan niat baik ...rejeki ada saja... apalagi jika ditambah doa doa dari ortu/generasi tua ....berkahnya akan semakin banyak...

Ayo teman jangan lupa rutin komunikasi sama generasi tua yang kalian sayangi yach karena kita tidak tahu kapan Tuhan memanggil mereka atau memanggil kita...nyesal kemudian tidak berguna....

Ingat kisah maling kundang dan kisah kisah anak durhaka lainnya baik dunia nyata/cerita dongeng atau ajaran agama ... bisa disimpulkan...???

1. Carilah jodoh yang direstui ortu dan jodohmu menyayangi ortumu maka kehidupan rumah tanggamu

akan bahagia dan tenang plus penuh berkah.

2. Jangan pernah malu sama asal usulmu, banggalah dengan ortu/mertua/generasi tua dikeluargamu

walau mereka memiliki kekurangan agar tidak jadi "kharma buruk" jika kalian menolak/malu terhadap

mereka.

3. Walau generasi tua menyebalkan/reseh/bikin susah dan lainnya cobalah mencari penyelesaian yang

bijak karena ingat kembali semua hal baik yang mereka lakukan sejak kamu lahir ..jika bersabar dan

berdoa...semua masalah akan ada penyelesaiannya ...walau perlu waktu..

4. Rajinlah berkomunikasi sama generasi tua dan berhati hati bicara dengan mereka...kesedihan, kesepian, kemarahan, kebencian, kesengsaraan mempercepat generasi tua untuk menjadi sakit atau menghadapi kematian lebih cepat..

Semoga tulisan ini membuat sahabat melihat kembali ortu...mertua...nenek/kakek....generasi tua lain dengan lebih jelas...lihat fisik mereka...lihat cara makan mereka...lihat kesehatan mereka...lihat bagaimana mereka mengisi hari mereka....lihat bagaimana mereka bergerak...dan sebagainya ...semoga menyentuh hati kalian dan meningkatkan rasa sayang dan perhatian...
(Tulisan asli dipajang difacebookku rina.iva.rksd)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun