Mohon tunggu...
Ivan Yusuf Faisal
Ivan Yusuf Faisal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bukan jurnalis, hanya sharing. Rijks Universitêit de Gröningen, Ned

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perang Pertama Togog

8 Maret 2018   01:13 Diperbarui: 8 Maret 2018   07:53 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Lhah, pie carane Kangmas?"

"Kamu harus mengelola diri dan mencoba jadi incest antara Batari Durga (penguasa ruang) dan Batara Kala (penguasa kala/waktu). Anak dari ruang dan waktu itu, yang harus manunggal di dirimu. Jangan pernah sampai megatruh (baca; megat-ruh : memotong ruh/mendikotomi) keduanya. Pelihara hasil incestnya, dan kamu bisa menguasai dirimu sendiri." Kata Togog.

"Hashmbuh Kangmas. Tak touring ja. Cbr ku wis panas." Wisanggeni bersiap pergi, menaikkan standar motornya.

"Sik dab, nteni, nunut sampe depan sana." Togog bergegas berdiri.

"Lhoh kenapa ngga jadi disini aja kangmas?" Tanya Wisanggeni bingung tadi bilang mau tinggal, sekarang malah ikutan.

"Aku mau lari dari kesepian batin." Togog senyum, dan mbonceng di jok belakang Wisanggeni.

"Eaaaaa." Keduanya mengucapkan kompakan.
Mereka bergegas menuju ke antah berantah meninggalkan kesepian, dan tentunya tanpa helm, karena punya orang dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun