"Lhah, pie carane Kangmas?"
"Kamu harus mengelola diri dan mencoba jadi incest antara Batari Durga (penguasa ruang) dan Batara Kala (penguasa kala/waktu). Anak dari ruang dan waktu itu, yang harus manunggal di dirimu. Jangan pernah sampai megatruh (baca; megat-ruh : memotong ruh/mendikotomi) keduanya. Pelihara hasil incestnya, dan kamu bisa menguasai dirimu sendiri." Kata Togog.
"Hashmbuh Kangmas. Tak touring ja. Cbr ku wis panas." Wisanggeni bersiap pergi, menaikkan standar motornya.
"Sik dab, nteni, nunut sampe depan sana." Togog bergegas berdiri.
"Lhoh kenapa ngga jadi disini aja kangmas?" Tanya Wisanggeni bingung tadi bilang mau tinggal, sekarang malah ikutan.
"Aku mau lari dari kesepian batin." Togog senyum, dan mbonceng di jok belakang Wisanggeni.
"Eaaaaa." Keduanya mengucapkan kompakan.
Mereka bergegas menuju ke antah berantah meninggalkan kesepian, dan tentunya tanpa helm, karena punya orang dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H