Mohon tunggu...
Ivan Wiriawan
Ivan Wiriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metaversity Membangun Dunia Pendidikan

4 April 2024   00:03 Diperbarui: 4 April 2024   00:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Metaversity merupakan integrasi dari metaverse dengan sistem pendidikan universitas, yang menciptakan lingkungan belajar virtual yang imersif dan interaktif. Dengan memanfaatkan teknologi seperti realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), dan realitas terluas (XR), metaversity menawarkan pengalaman pendidikan yang mendalam dan menarik, memungkinkan mahasiswa dan pengajar untuk berinteraksi dalam sebuah kampus digital yang menyerupai kehidupan kampus nyata. 

Ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang tidak dapat hadir di kampus fisik. Dengan dukungan dari perusahaan teknologi besar, metaversity dianggap sebagai masa depan pendidikan, dengan potensi untuk berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Untuk menciptakan metaversity, diperlukan beberapa teknologi kunci yang berperan dalam menciptakan pengalaman imersif dan interaktif. Teknologi-teknologi ini termasuk Virtual Reality (VR), yang memungkinkan pengguna untuk terbenam sepenuhnya dalam lingkungan digital yang disimulasikan; Augmented Reality (AR), yang menggabungkan elemen-elemen digital ke dalam lingkungan nyata; dan Extended Reality (XR), yang merupakan istilah payung untuk semua bentuk realitas campuran, termasuk VR dan AR.

Selain itu, teknologi lain seperti AI (Artificial Intelligence) dan ML (Machine Learning) juga penting untuk menciptakan karakter dan lingkungan virtual yang cerdas dan responsif. Blockchain dapat digunakan untuk transaksi yang aman dan terdesentralisasi di dalam metaverse, serta untuk menciptakan dan mengelola aset digitalCloud Computing mendukung skalabilitas dan akses universal ke metaversity, sementara Spatial Computing memungkinkan pembuatan lingkungan virtual secara spasial yang dapat digunakan untuk tracking pergerakan dan lokasi pengguna di dalam dunia virtual.

Metaversity memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar dan pendidikan dengan menyediakan lingkungan yang imersif dan interaktif. Dengan metaversity, siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih mendalam melalui simulasi dan visualisasi yang kaya, memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan cara yang lebih intuitif dan menarik. 

Misalnya, dalam bidang kedokteran, metaversity dapat digunakan untuk simulasi operasi, memberikan mahasiswa kedokteran kesempatan untuk berlatih tanpa risiko.

Selain itu, metaversity memungkinkan kolaborasi tanpa batas geografis, di mana siswa dari seluruh dunia dapat berinteraksi, bekerja dalam tim, dan bertukar pengetahuan dalam ruang kelas virtual. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga mempersiapkan siswa untuk lingkungan kerja global yang semakin terhubung.

Sebagai contoh kasus penggunaan yang sukses, Amman Arab University di Yordania telah menerapkan konsep metaverse pada kelas-kelas mereka dengan tujuan membuat pembelajaran yang lebih interaktif. Mereka bekerja sama dengan EON Reality untuk meluncurkan EON-XR sebagai Metaverse Hub, yang telah membantu para pengajar mengajar tanpa perlu perangkat fisik dan memungkinkan siswa untuk mengikuti kelas secara remote1. 

Ini menunjukkan bagaimana metaversity dapat digunakan untuk mengatasi tantangan pembelajaran jarak jauh dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Metaversity memfasilitasi interaksi sosial dan kehidupan kampus dalam lingkungan virtual dengan menciptakan ruang di mana mahasiswa dan pengajar dapat berinteraksi secara real-time, tidak terbatas oleh lokasi fisik. Teknologi seperti VR dan AR memungkinkan pengguna untuk mengalami kehadiran sosial yang lebih nyata, di mana mereka dapat berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan kampus seperti jika mereka berada di lokasi yang sama.

Dalam metaversity, avatar digital mewakili individu, memungkinkan ekspresi non-verbal dan personalisasi yang meningkatkan pengalaman sosial. Ini menciptakan kesempatan untuk membangun komunitas dan jaringan sosial yang kuat, serupa dengan interaksi di kampus fisik. Metaversity juga menawarkan kehidupan kampus virtual yang kaya, termasuk klub, acara sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler, yang semuanya dapat diakses dari kenyamanan rumah pengguna.

 Biaya untuk membangun dan menjalankan metaversity dapat bervariasi secara signifikan, tergantung pada skala dan kompleksitas proyek. Investasi awal mungkin termasuk biaya untuk perangkat keras VR dan AR, pengembangan perangkat lunak, infrastruktur server, dan pembuatan konten digital. Selain itu, biaya operasional berkelanjutan seperti pemeliharaan sistem, dukungan teknis, dan pembaruan konten juga harus dipertimbangkan.

Pengembalian investasi (ROI) dari metaversity dapat diukur dalam peningkatan kualitas pendidikan, kepuasan siswa, dan kemampuan institusi untuk menarik lebih banyak pendaftar. ROI juga dapat dilihat dari efisiensi biaya jangka panjang, seperti pengurangan kebutuhan ruang fisik dan sumber daya. Untuk menghitung ROI, institusi dapat menggunakan formula sederhana:

Ini akan memberikan persentase yang menunjukkan seberapa menguntungkan investasi tersebut.

Kesiapan institusi pendidikan dalam mengadopsi metaversity sangat bervariasi, tergantung pada sejumlah faktor seperti infrastruktur teknologi, sumber daya manusia, dan kebijakan pendidikan. Institusi yang siap mengadopsi metaversity biasanya memiliki akses ke teknologi canggih seperti VR dan AR, serta dukungan dari tenaga pengajar yang terampil dalam teknologi digital. 

Namun, tantangan yang dihadapi dapat mencakup keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas teknologi, dan kebutuhan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan lingkungan belajar baru ini.

Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang setara ke teknologi yang diperlukan untuk metaversity. Ini mungkin memerlukan investasi yang signifikan dalam perangkat keras dan perangkat lunak, serta pelatihan untuk pengajar dan siswa. 

Selain itu, institusi harus siap menghadapi perubahan paradigma dalam pendidikan, yang tidak hanya melibatkan penggunaan teknologi baru tetapi juga memerlukan pendekatan baru dalam pengajaran dan pembelajaran.

Adopsi metaversity dapat memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam pendidikan. Dengan metaversity, institusi pendidikan dapat menawarkan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan interaktif, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa. Ini juga dapat membantu dalam mempersiapkan siswa untuk lingkungan kerja masa depan yang semakin digital dan terhubung.

Dari perspektif sosial, metaversity dapat memperluas akses pendidikan, memungkinkan siswa dari lokasi yang berbeda untuk berpartisipasi dalam pengalaman belajar yang sama. Namun, ada juga pertimbangan tentang dampak psikologis dari interaksi yang terutama virtual, serta tantangan dalam memastikan bahwa interaksi sosial dan pembentukan karakter tetap menjadi bagian penting dari pendidikan.

Secara ekonomi, metaversity dapat mengurangi biaya infrastruktur fisik dan operasional untuk institusi pendidikan, sementara juga membuka peluang baru untuk model bisnis pendidikan. Namun, investasi awal yang besar dan kebutuhan untuk pemeliharaan teknologi yang berkelanjutan dapat menjadi hambatan bagi beberapa institusi.

Implikasi jangka panjang lainnya termasuk perubahan dalam cara guru mengajar dan siswa belajar, dengan penekanan yang lebih besar pada pembelajaran mandiri dan kolaboratif. Metaversity juga dapat mendorong inovasi dalam pengembangan kurikulum dan penilaian, serta memfasilitasi penelitian dan kolaborasi internasional.

Keamanan dan privasi dalam metaversity menjadi isu penting karena melibatkan pengumpulan dan pengolahan data pribadi siswa. Untuk melindungi data tersebut, diperlukan kebijakan privasi yang kuat, enkripsi data yang canggih, dan sistem otentikasi yang aman. Institusi pendidikan harus memastikan bahwa platform metaversity yang digunakan mematuhi regulasi perlindungan data yang berlaku, seperti GDPR di Eropa atau RUU Perlindungan Data Pribadi di berbagai negara.

Pendidikan tentang keamanan siber bagi siswa dan staf juga penting, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat dan kesadaran akan phishing dan penipuan lainnya. Selain itu, metaversity harus dirancang dengan prinsip "privacy by design," memastikan bahwa privasi diperhatikan sejak awal pengembangan platform.

Referensi :

  • "Metaversity: Beyond Emerging Educational Technology" yang diterbitkan di jurnal Sustainability. Artikel ini membahas tentang penggunaan metaverse di universitas dan karakteristik utama serta potensi dari metaversity
  • "Metaverse Industri 4.0 Terbuka: Bagaimana Teknologi AR/VR, AI, dan 3D Mendukung Revolusi Industri Berikutnya" dari Unite.AI.
  • "Apa Saja Komponen Teknologi Pendukung untuk Metaverse?" yang membahas komponen teknologi yang mendukung realisasi metaverse di industri.
  • "Penerapan Metaverse dalam Dunia Pendidikan" dari Teknovidia, yang membahas penerapan metaverse dalam pendidikan dan contoh dari Amman Arab University.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun