Dalam Surat Al Bayyinah, istilah yang patut dikoreksi betul antara lain istilah kafir, ahli kitab, dan orang musyrik. Makna harfiah ahli kitab ialah orang yang mewarisi kitab. Pewaris kitab ada yang menerapkan ilmunya, ada pula yang tidak. Ada yang menerapkan dengan sungguh-sungguh secara keseluruhan, ada yang meninggalkan sebagian. Seorang Muslim yang sempurna adalah yang menerapkan Al Quran secara keseluruhan. Kalau yang tahu ilmunya tapi tidak menerapkan atau tidak menerapkan dengan sungguh-sungguh sebutannya adalah ahli kitab. Kalau masih melakukan pelanggaran atas larangan disebut dholim. Kalau yang abai pada perintah khusus dalam agama disebut fasik. Yang tidak murni tauhidnya disebut musyrik.
Orang musyrik belum tentu tidak baik dan buruk. Orang musyrik pun, ada yang baik dan tidak berlaku buruk sebagaimana ahli kitab yang tidak murni memegang agama nenek moyangnya. Kemudian, orang yang masih menerapkan yang benar dan lurus di kitab agama lain secara keseluruhan disebut Muslim juga, tetapi tidak sempurna kemuslimannya, sebab tak mempercayai Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir. Percaya Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir dan mengikuti suri teladan beliau adalah penyempurna dari kemusliman. Disebutkan dalam Al Quran, bahwa sejak jaman Nabi Ibrahim, orang-orang yang beragama lurus dan benar, yaitu orang-orang yang tunduk dan berserah diri pada Yang Maha Esa, Disebut Allah sebagai Muslim. Kemudian, agama Muslim itu Disempurnakan Allah yang Dikirimkan lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan dan diteladankan pada sekitarnya, sehingga bisa menjadi berkah bagi seluruh alam.
Bersambung,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H