Mohon tunggu...
Ivan Hartana
Ivan Hartana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Applied Mathematics Student at Parahyangan University

Hi, everyone! Glad you're here!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terima Kasih Mitokondrianya, Bu

25 Agustus 2017   21:46 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:27 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cs.mcgill.ca/~rwest/wikispeedia/wpcd/wp/m/Mitochondrion.ht

Dalam keadaan normal, setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan satu pasang kromosom seks. Terdapat 23 kromosom berasal dari ibu yang disebut kromosom XX serta 23 pasang lagi berasal dari ayah yang disebut kromosom XY. Kromosom dari ayah dan ibu akan bergabung saat terjadinya fertilisasi, yaitu pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang menghasilkan zigot. Dalam keadaan normal, zigot akan melakukan pembelahan sel secara mitosis sehingga setiap sel dalam tubuh manusia akan membawa informasi genetik yang sama pula.

Otak dikatakan berfungsi optimal jika memiliki kemampuan berfikir kreatif dan inovatif pada saat yang tepat. Untuk mendapatkan sel otak yang bisa berfungsi dengan maksimal, dipengaruhi oleh asupan gizi dan rangsangan dari luar. Genetik diturunkan dari kedua orang tua, asupan gizi dan rangsangan dari luar yang tergantung dari bagaimana cara kita memenuhi kebutuhan gizi dan cara melayani anak. Apakah dengan gadget atau interaksi dari orang tua ke anak. Permainan edukatif dan yang banyak mengundang kreativitas anak tentu akan lebih baik untuk perkembangan otak yang sempurna. Sehingga kecerdasan yang sebenarnya itu adalah akumulasi dari genetik, supply gizi, dan rangsangan. Walaupun orang tua mempunyai gen yang cukup baik, tapi anak tidak diberi makanan yang baik dan tanpa dirangsang justru kecerdasan itu tidak akan muncul secara sempurna.

Bagaimana Seorang Ibu Berperan Penting dalam Pewarisan Kecerdasan Anak?

Bagaimana bisa seorang ibu menjadi penentu kecerdasan kepada anak-anaknya? Mungkin pertanyaan ini akan terdengar aneh ditelinga laki-laki karena pada dasarnya seorang anak terlahir dari pertemuan antara sperma dan ovum melalui proses fertilisasi dimana setelah terjadi proses fertilisasi tersebut, kedua sel gamet itu akan melebur menjadi satu dan membentuk zygot kemudian membelah menjadi morula, blastula, gastrula, dan berdiferensiasi menjadi makhluk hidup yang kecil di dalam rahim yang dinamakan fetus atau janin.

Ovum adalah sel gamet yang terdiri dari inti sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan sangat berperan dalam proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sel sperma merupakan sel gamet yang terdiri dari kepala dengan inti sel dan ekor mengandung mitokondria sebagai pemberi energi bagi pergerakan sperma.    14 jam setelah proses fertilisasi maka ekor sel sperma yang mengandung mitokondria akan dilepaskan dan dibuang, inti sel ovum dan sperma akan melebur menjadi satu sehingga terbentuk sel yang baru (zygot) 2n. Inti zigot merupakan gabungan antara inti sperma dan ovum, yang berbeda dengan sitoplasma dan organel-organel sel yang berasal dari organel sel ovum. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa presentase peran ovum lebih besar daripada sperma dalam aktivitas pembelahan sel selanjutnya.

Disini merupakan awal peran Ibu dalam penentuan kecerdasan, yaitu melalui mitokondria yang hanya diwariskan oleh ibu, tidak oleh ayah. Sebab, mitokondria dalam tubuh kita berasal dari sel telur bukan dari sel sperma. Dalam setiap sel manusia terdapat sebuah organela yang sangat strategis fungsinya. Organel tersebut berongga berbentuk bulat dan lonjong, selaputnya terdiri atas dua lapis membran, membran dalam bertonjolan ke matriks, serta mengandung banyak enzim pernapasan. Tugas yang paling utama pada mitokondria adalah memproduksi kimia tubuh bernama ATP (Adenosin Tri Phosphat). Energi hasil reaksi dari ATP lah yang menjadi pusat energi bagi manusia. Mitokondria mempunyai sifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzimnya dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria merupakan bagian sel yang punya DNA sendiri, selebihnya dihasilkan oleh gen di inti sel. Itulah sebabnya investasi dari seorang ibu dalam diri anak dapat mencapai hingga 75%.

Berdasarkan teori pada umumnya, kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh kecerdasan seorang ibu. Namun fenotip (penampakan) yang kita lihat tidak selalu hasil dari faktor genetik melainkan hasil  interaksi dari lingkungan juga. Makusdnya walaupun dominasi kecerdasan ibu itu sangat berperan, namun pada perkembangannya, kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.  

Mitokondria juga memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA.

MtDNA berpilin ganda, sirkular (plasmid), dan juga tidak terlindungi membran (prokariotik), karena memiliki cirri-ciri seperti DNA bakteri, berkembang juga teori yang menyatakan bahwa mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan nama Teori Endosimbion. Pada makhluk hidup tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan langsung kepada anaknya hanya berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Pada mitokondria jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang terdapat di ekor sperma. Ekor sperma tidak ikut masuk ke dalam sel ovum sehingga DNA mitokondria jantan (sel sperma) tidak diturunkan.

Pada sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak dibandingkan sel sperma, kurang lebih sekitar 100.000 molekul, sedangkan sel sperma hanya terdapat sekitar 100 hingga 1500 mtDNA. Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP.

DNA mitokondria memiliki laju mutasi yang tinggi sekitar 10-17 kali lipat dari DNA inti. Hal tersebut terjadi karena mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efektif, tidak memiliki protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria sebagai tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen (O2) sebagai produk samping. Selain itu juga terdapat  DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria tidak mempunyai aktivitas proofreading (proses perbaikan replikasi DNA). Tidak adanya aktivitas ini dapat menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi mudah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun