Mohon tunggu...
Ivan Harly
Ivan Harly Mohon Tunggu... Siswa -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Bakteri Cukup Kuat dalam Melawan Kepunahannya?

24 Agustus 2018   20:10 Diperbarui: 24 Agustus 2018   22:30 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam hidup manusia, kita pasti pernah mendengar mengenai bakteri. Baik definisi, struktur, fungsi dan masih banyak lagi yang lainnya. Ternyata bakteri tersebut selalu berada di dekat kita, misalnya saja ketika kalian menggunakan salah satu smartphone kalian, dilayar smartphone kalian, ternyata bersarang banyak sekali bakteri. Selain itu, di dalam tubuh kita pun juga terdapat banyak sekali bakteri, seperti bakteri escherichia coli yang pada umumnya ditemukan di dalam usus besar manusia, dan bakteri-bakteri lainnya. 

Banyak orang beranggapan bahwa bakteri itu jahat karena biasanya dikaitkan dengan sumber penyakit, tapi pada kenyataannya bakteri sebenarnya ada yang menguntungkan bagi kita. Bakteri yang bermanfaat bagi kita antara lain adalah bakteri escherichia coli yang berada di dalam usus besar kita. Bakteri ini bermanfaat dalam proses pencernaan kita seperti berperan dalam proses pembusukan makanan yang kita makan, dan masih banyak lagi. 

Namun bakteri juga ada yang bersifat merugikan seperti yang sudah saya tuliskan di atas, misalnya bakteri treponemapallidum yang dapat menyebabkan penyakit kelamin pada manusia yang dinamakan penyakit Sifilis atau penyakit Raja Singa, dan masih banyak bakteri lain. Tetapi, yang dipertanyakan adalah apakah bakteri itu dapat punah? Oleh karena itu, kali ini saya akan membahas sedikit mengenai definisi, struktur, dan fungsi bakteri dan apakah bakteri itu dapat punah atau tidak. 

Banyak masyarakat yang sebenarnya masih belum bisa membedakkan apa itu bakteri dan apa itu virus. Sebenarnya, untuk membedakan antara bakteri dan virus itu sangat mudah , bakteri itu merupakan makhluk hidup sementara virus masih belum jelas apakah virus termasuk ke dalam makhluk hidup atau benda mati karena virus dapat menjadi makhluk hidup apabila dia sudah memasuki atau menginfeksi tubuh orangnya, sementara bakteri selalu hidup sehingga bakteri dikatakan sebagai makhluk hidup. 

Sebelum kita membahas mengenai "Apakah Bakteri dapat Punah? " Kita akan mulai dengan pengertian, struktur, dan fungsi bakteri itu sendiri. Bakteri adalah organisme super kecil yang hanya dapat dilihat melalui alat bantu mikroskop. Bakteri merupakan organisme dengan sel tunggal yang tidak termasuk hewan dan tumbuhan. 

Bakteri sendiri dapat hidup secara independen maupun hidup menjadi parasit dengan hinggap, mengambil manfaat dari inangnya. Seperti yang tadi sudah dibahas, bakteri tidak selalu bersifat merugikan bagi kita maupun makhluk hidup lainnya. Bakteri dapat befungsi dalam proses pencernaan manusia, selain itu bakteri juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keju dan yoghurt. 

Pernahkah kita membayangkan berapa banyak bakteri yang ada pada diri kita? Sebagai perbandingan, dapat digambarkan bahwa setiap satu gram tanah dapat mengandung sekitar 40 juta sel bakteri dan dalam setiap satu liter air dapat mengandung sekitar satu juta sel bakteri. Maka dari itu, dapat diperkirakan bahwa ada sekitar 5 nonilion bakteri yang ada pada bumi kita tercinta. Tetapi dari sekian banyak bakteri yang ada pada bumi kita tercinta, hanya sekitar satu persen saja yang terbukti membawa penyakit bagi manusia. 

Bakteri sendiri pada dasarnya terbagi menjadi tiga bentuk dasar yaitu basil, kokus, dan spiral. Kemudian dari tiga bentuk dasar ini, kemudian muncul banyak sekali bentuk bakteri lain yang mengisi dunia ini. Ketiga bentuk dasar dan bentuk turunan dari bakteri antara lain    

1.      Basil 

- Monobacillus (bentuk batang tunggal)           

- Streptobacillus (bentuk batang berkoloni membentuk rantai)   

2.      Kokus          

- Monococcus (bentuk bola tunggal)           

- Diplococcus (bentuk bola berkoloni dua)           

- Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai)           

- Staphylococcus (bentuk bola berkoloni membentuk anggur)           

- Sarcina (bentuk bola berkoloni membentuk kubus)  

3.      Spiral          

- Spirillum (melengkung lebih dari setengah lingkaran)           

- Spirucheta (melengkung spiral seperti per)          

- Comma (melengkung setengah lingkaran) 

Setelah kita membahas mengenai bentuk bakteri, sekarang kita akan membahas mengenai struktur bakteri. Walaupun seperti yang sudah saya bahas di awal, bahwa bakteri merupakan sel tunggal, tapi ternyata bakteri tersusun dari struktur yang cukup kompleks. Pada umumnya, bakteri memiliki struktur sebagai berikut: 

Yang pertama adalah Dinding Sel. Pada bakteri juga dapat kita temui dinding selnya. Dinding sel pada bakteri ini mengandung peptidoglikan. Peptidoglikan ini merupakan sebuah polimer yang terdiri dari polipeptida pendek. Peptidoglikan sendiri memiliki ketebalan yang bervariasi. Namun dinding sel pada eubacteria memiliki peptidoglikan sementara pada dinding sel archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Fungsi dari dinding sel ini juga sangat banyak antara lain adalah sebagai perlindungan fisik sel, mempertahankan bentuk sel, untuk menjaga agar sel tidak pecah ketika sel tersebut berada pada tekanan osmotik yang lebih rendah, sel bakteri juga akan mengalami plasmosis apabila berada pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang tinggi. 

Yang kedua adalah Ribosom. Ribosom merupakan sekumpulan organel sel kecil yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom sendiri berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA. Dalam suatu bakteri, jumlah ribosom dapat mencapai ribuan

Yang ketiga adalah Mesosom. Mesosom merupakan organel sel yang mempunyai tonjolan pada membran plasma kearah dalam sitoplasma. Mesosom ini memiliki fungsi antara lain menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat pembelahan sel, dan menerima DNA saat konjugasi. 

Yang keempat adalah Kapsul atau Lapisan Lendir. Setiap bakteri pasti memiliki kapsul, kapsul merupakan lapisan terluar yang menyelimuti bakteri. Ketebalan kapsul itu sendiri sangat bervariasi sesuai dengan bakteri tersebut. Lapisan yang tebal biasanya disebut kapsul dan lapisan yang tipis biasa disebut sebagai lapisan lendir. Biasanya, bakteri yang bersifat parasit dan patogen yang menyebabkan berbagai macam penyakit memiliki kapsul. Sedangkan bakteri yang bersifat saproba atau mendapat makanan dari sisa organisme biasanya memiliki lapisan lendir. Itulah mengapa makanan yang terkena bakteri akan menjadi berlendir. Kapsul tersusun atas glikogen dan protein atau glikoprotein dan lapisan lendir tersusun atas air dan polisakarida. Fungsi dari kapsul atau lapisan lendir ini tentunya adalah untuk perlindungan bakteri itu sendiri, untuk membantu bakteri melekat pada substrak lain, dan pada bakteri patogen, lapisan ini adalah lapisan yang berfungsi untuk melindungi bakteri dari sistem kekebalan tubuh

Yang kelima adalah Sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan koloid yang didalamnya mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, garam mineral, enzim, DNA, klorosom (terdapat pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Sitoplasma sendiri berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi metabolisme sel. 

Yang keenam adalah Granula dan Vakuola Gas. Secara umum, bakteri memiliki granula yang secara umum berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkan. Sementara itu, vakuola gas hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosinetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas ini membuat bakteri dapat mengapung di air sehingga mendapatkan sinar matahari untuk fotosintesis. 

Yang ketujuh adalah Klorosom. Klorosom merupakan suatu struktur  lipatan yang berada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsi dari klorosom itu sendiri adalah untuk melakukan fotosintesis, yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik. 

Yang kedelapan adalah DNA. Bakteri memiliki dua macam DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom atau plasmid. DNA kromosom metupakan materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat metabolisme bakteri dan pada DNA nonkromosom hanya menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, kemampuan bakteri dalam bereproduksi secara seksual atau fertilitas, dan kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Pada organisme eukariotik, DNA kromosom berbentuk rantai ganda linear dan pada bakteri prokariotik, DNA kromosom berbentuk rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut region nukleoid. Jumlah dari DNA bakteri jauh lebih sedikit dibanding DNA sel eukariotik yakni sekitar 1 : 1000. Pada bakteri, DNA kromosom mampu melakukan replikasi saat akan melakukan pembelahan sel. DNA nonkromosom memiliki bentuk melingkar dengan ukuran lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Pada umumnya bakteri akan dapat hidup walaupun plasmanya dikeluarkan dari sel. Karenanya hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika. Plasmid digunakan sebagai pembawa atau vektor suatu gen tertentu yang ingin disisipkan. Plasmid mampu melakukan replikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom dan memiliki kemudahan dalam transfer ke sel bakteri lain Saat terjadi konjugasi.

Yang kesembilan adalah Flagela. Bagi kita yang sudah menduduki bangku SMA, pasti kita sering mendengar kata "flagela". Kalau kita mendengar kata "flagela", pasti yang terlintas dalam benak kita adalah alat gerak. Dan memang benar, bahwa flagela merupakan bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang berada pada permukaan dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak pada sel bakteri tersebut. 

Dan yang terakhir adalah Pilus atau Fimbria. Pilus dalam bahasa latin dapat kita sebut dengan pill yang artinya rambut dan fimbria yang berarti daerah pinggir. Pilus atau fimbria ini merupakan struktur yang hampir mirip dengan flagel, tetapi strukturnya berupa rambut yang memiliki diameter lebih kecil, pendek, dan kaku daripada flagel. Fungsi dari struktur ini adalah untuk membantu bakteri menempel pada suatu medium tempat hidupnya dan berfungsi untuk menempelkan bakteri pada bakteri lainnya untuk terjadi transfer DNA pada proses konjugasi. Nah, pilus yang berfungsi dalam proses konjugasi disebut pilus sex.

Nah, setelah kita membahas dan memahami mengenai struktur pada suatu bakteri, maka sekarang kita akan membahas mengenai "Apakah Bakteri Dapat Mengalami Kepunahan?". Bakteri sendiri merupakan sel prokariotik yang artinya sel tersebut tidak memiliki sistem endomembran, sehingga menyebabkan sel prokariotik tersebut memiliki materi inti yang tersebar diseluruh sitoplasma sel. Sel prokariotik juga tidak memiliki organela yang dibatasi oleh sistem membran. Apabila kita bertanya apakah bakteri dapat punah atau tidak, maka saya dapat mengatakan bahwa amat sangat kecil sekali untuk membuat bakteri tersebut punah. Saya mengatakan demikian karena kita semua tahu bahwa bakteri ini dapat bertahan hidup di suhu yang sangat ekstrem. Apabila nutrisi yang disukai oleh bakteri habis, maka beberapa bakteri dapat menjadi motil untuk mencari nutrisi atau mereka dapat menghasilkan enzim untuk mengeksploitasi sumber daya alternatif. Salah satu contoh dari strategi kelangsungan hidup yang dilakukan oleh bakteri gram positif tertentu adalah dengan membentuk sistem endospora. Proses perkembangan yang kompleks ini dimulai sebagai tanggapan terhadap kekurangan gizi. Hal ini yang memungkinkan bakteri untuk menghasilkan sel aktif dan sangat tahan untuk melestarikan materi genetik sel saat berada pada lingkungan yang sangat ekstrem. Nah, jika kalian bertanya-tanya apa itu endospora, jadi endospora merupakan bentuk bakteri yang tidak aktif atau bisa kita katakan beristirahat. Bentuk dari endospora ini sangat bermacam-macam. Ada yang berbentuk bulat dan ada juga yang bentuknya bulat tapi panjang. Endospora ini memang bersifat sedikit impermeabel sehingga dapat tahan terhadap disinfektan, kekeringan, sinar, suhu panas, dan juga suhu dingin. Tetapi, apabila kondisi lingkungannya sudah cukup membaik, endospora ini akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru. Endospora juga dapat terbentuk apabila terjadi penumpukan zat-zat metabolisme hasil eksresi bakteri yang mengganggu disekitar sel. Nah, bagi kalian yang bertanya-tanya apa saja sih bakteri yang dapat membentuk endospora, maka saya akan menjawabnya. Bakteri yang membentuk endospora antara lain adalah Bacillusmycoides, Bacillusanthracis, Bacilluscereus, Clostridium botulinum, dan Clostridiumtetani. Kebanyakan dari bakteri yang dapat membentuk endospora adalah bakteri gram positif. Selain itu, perkembang biakkan bakteri juga sangat cepat sehingga membuat bakteri bisa berjumlah sangat banyak. Selain itu, jika kita melihat dari strukturnya, bakteri yang masuk ledakan eubacteria memiliki dinding sel yang memiliki peptidoglikan, yang fungsinya seperti yang sudah saya jelaskan diatasi, untuk melindungi sel ketika berada pada tekanan osmotik yang rendah dan juga melindungi sel dari tekanan osmotik yang tinggi. Kemudian, jika kita melihat kembali ke zaman dahulu kala, bakteri juga sudah hidup ketika megalodon, ikan hiu raksasa masih hidup. Bahkan sesudah Megalodon tersebut punah, Bakteri tersebut masih saja ada di bumi kita tercinta. Jadi dari sini kita dapat melihat, sebenarnya yang lebih kuat bertahan hidup itu apakah si bakteri atau si megalodon yang mengerikan ini. Bakteri ini mampu beradaptasi dari waktu ke waktu, dan juga bakteri itu memiliki sifat sebagai pengurai . Sehingga sulit sekali makhluk hidup untuk punah. 

Nah dari sini, saya dapat menyimpulkan bahwa bakteri memiliki endospora yang dapat membuat bakteri bertahan dari lingkungan yang ekstrem sehingga dapat dikatakan bahwa bakteri itu amat sangat sulit sekali untuk punah, sehingga dapat dikatakan tidak dapat punah dalam alam semesta kita ini.Tetapi bakteri dapat punah dibumi kita tercinta. Ya, bakteri dapat punah apabila bumi kita ini hancur alias kiamat. Sehingga memungkinkan bakteri ini pindah ke tempat lain selain di bumi kita tercinta. Nah sekarang setelah saya membahas banyak sekali tentang bakteri, kalian pasti sudah mengerti apa itu bakteri, bagaimanakah strukturnya, dan apakah bakteri itu dapat punah atau tidak. Dari sini, saya ingin mengucapkan terimakasih  karena telah membaca artikel saya. Cukup sekian dari saya, apabila ada perkataan yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.go-dok.com/bakteri-pengertian-macam-dan-strukturnya/

2018. Bakteri ; Pengertian, Macam, dan Strukturnya. go-dok.com. diakses pada 20 Agustus 2018 pukul 15.34

https://www.masterpendidikan.com/2016/09/11-struktur-bakteri-beserta-fungsinya.html

Ubay. 2016. 11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya. masterpendidikan.com. diakses pada 20 Agustus pukul 16.22

https://www.sridianti.com/pertahanan-bakteri-pada-lingkungan-yang-buruk.html

Sridianti. 2018. Pertahanan Bakteri Pada Lingkungan Yang Buruk. Sridianti.com. diakses pada 20 Agustus pukul 17.45

http://www.informasi-pendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-perbedaan-dari-sel.html?m=1

M. 2015. Pengertian Dan Perbedaan Sel Prokariotik Dan Eukariotik. informasi-pendidikan.com. diakses pada 20 Agustus pukul 19.52

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun