Mohon tunggu...
M Ivan Aulia Rokhman
M Ivan Aulia Rokhman Mohon Tunggu... -

Ivan Aulia, nama pena dari M Ivan Aulia Rokhman. bergiat di FLP Surabaya dan Remas Al-Akbar Surabaya. Kelahiran Jember, 21 April 1996. Ia suka menulis Puisi, Esai, dan Resensi. Menulis adalah sebuah keterampilan antara akal dengan tangan. Saat ini sedang belajar di SMAN 10 Surabaya. Saya seorang penulis ditengah berkebutuhan khusus (Disabilitas). Telepon/WA : 083830696435 Email : rokhmansyahdika@gmail.com Facebook : M Ivan Aulia Rokhman Twitter : @mivanaulia10 IG dan Line : mivanauliarokhman Blog : mivanauliarokhman.blogspot.co.id , catatanivanaulia.blogspot.co.id , catatanresensiivanaulia.blogspot.co.id Alamat Korespondensi : Jalan Klampis Ngasem VI/06-B, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, 60117

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Zayyin

16 Maret 2017   03:05 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:00 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surat Untuk Zayyin

: Bung Zayyin Achmad

Ingat ketika orasi

Tapi jarang tertawa

Hanya mengabdi kopi

Tersentuh harum entah dihirup pelan-pelan

Lalu seruput kopi yang enak

Tanpa tersisa biji-biji kopi

Surat untukmu

Dan sahabatmu yang setia

Tidak akan terhenti

Ketika tubuh harum

Entah kapan engkau berbau?

Bukan hanya biasa

Tapi hendak di pandang

Lalu berpuisi sesaat mungkin

Surabaya, 14 Maret 2017

***

Surat untuk Zayyin (II)

: Bung Zayyin Achmad

Pria mendaki gunung

Entah membaca apa yang engkau lakukan

Tapi ia terjerumus mimpi tanpa sebab

Terdapat kenangan yang sempat dipertanyakan

Apakah tanggal lahir disembunyikan?

Sayang orang tua tak tahu diketahui

Menangis ketika sempat melamun

Tapi andaikan mentari senja

Itulah fikiranmu yang suka berembun senja

Ia harus apalagi ketika hujan mengiringmu

Surabaya, 14 Maret 2017

 ***

Surat Untuk Zayyin (III)
: Bung Zayyin Achmad

Mimpi di desa sekitar

Begitu tidak tenang di sini

Di tengah keramaian selalu menatap seseorang

Betapa layang-layang dikagumi

Daripada gemuruh senja mencabit-cabit

Daun begitu lumpuh

Redupan nafas terus berhirup

Inilah kau diam dalam genggamannya

Sekiranya kenangan akan menghabisi liburmu

Riwayat ini termangu

Bendera tak bisa hilang seketika

Hanya membuka pintu terangmu

 Surabaya, 15 Maret 2017

 ***


Surat Untuk Zayyin (IV)
: Bung Zayyin Achmad

Menginjak gunung hanya setapak kaki di tanah

Serasa keringat mengujur wajah dan leher

Tiada satupun lelah sebelum menghela nafasmu

Bersenyap pada embun dingin

Tiada awan yang nemani

Perpaduan antara alam dan padiku

Sampailah langit Indonesia

Kibarlah setiap saat di setiap pesan terbaikmu


 Surabaya, 15 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun