Mohon tunggu...
Ivana Monica
Ivana Monica Mohon Tunggu... -

A third-year business student. One of the Global Korean Scholarship 2014 recipients to SolBridge University in South Korea.\r\nBinus Exchange Scholarship 2015 recipient to Kyung Hee University. A music teacher and a blogger; as well as a member of WoW Korea Supporters 2015 held by the Korea Tourism Organization in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Koko Cici, Piye Kabare?

27 Februari 2016   21:03 Diperbarui: 28 Februari 2016   19:28 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah sepenggal kisah saya mengenai asimilasi budaya Tionghua dan budaya lokal Jawa dari tempat asal saya, Semarang. Multikulturalisme yang dimiliki Indonesia mengajarkan kita untuk bergaul dengan siapa saja tanpa memandang ras, suku, budaya, bahasa dan agama.

Multikulturalisme membuat kita belajar memandang individu atau kelompok lain dalam derajat yang sama, memberikan perlakuan yang sama, dan juga menghilangkan pandangan stereotip terhadap mereka. Alangkah indahnya dunia ini jika kita bisa hidup berdampingan tanpa perlu memandang perbedaan-perbedaan tersebut. Asalkan kita mau saling menghormati perbedaan yang ada, maka perselisihan itu tidak akan terjadi.

Saya berharap kisah singkat ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Jadi, jika anda kebetulan mampir ke Semarang, jangan merasa aneh bila melihat banyak warga keturunan maupun warga lokal yang saling menyapa “Koh, Cik, Piye kabare?”

[1] Cici,panggilan untuk kakak perempuan keturunan Tionghua
[2] Apa kabar, dalam bahasa Jawa
[3] Orang ini udah dibilangin berkali-kali kok masih ga percaya. Terserah kamu deh! (dalam bahasa Jawa)

 

[Tulisan ini dibuat sebagai bentuk partisipasi Gramedia Blogger Competition 2016.] #46thmenginspirasi #GBCFebruari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun