Akuntansi merupakan hal paling terakhir yang saya inginkan di dalam hidup. Nahas, takdir justru membawa saya untuk menggali kembali ilmu-ilmu akuntansi yang-- seingat saya-- terakhir kali bersua itu waktu SMA.
Tuntutan pekerjaan sebagai seorang penulis artikel memaksa saya untuk memahami apapun yang saya tulis, kebanyakan berkutat pada ranah bisnis, akuntansi, dan pajak.Â
Awal-awal karir, saya banyak melakukan kesalahan pada konten-konten berbau akuntansi. Revisi, revisi, dan revisi sudah jadi makanan sehari-hari. Saking seringnya revisi, saya jadi berpikir bahwa saya kelewat bodoh. Tak jarang juga saya menangis lantaran tak kunjung memahami sebuah materi akuntansi, padahal deadline pengerjaan sudah semakin dekat.
Salah satu bahasan akuntansi yang cukup pelik adalah tentang PSAK. Saat membuat artikel yang bersinggungan dengan PSAK, pasti ada saja salahnya. Pernah suatu ketika, Google Docs saya menerima umpan balik sebanyak 21 suggestions dari bos saking banyak salahnya...
Ah, tapi itu semua sudah berlalu. Sekarang, saya "merasa" sudah makin jago membuat artikel yang topiknya tidak sesuai keahlian saya. Omong-omong, saya kuliahnya jurusan Sastra Indonesia.
Nah, bagi teman-teman yang memiliki minat untuk berkarir sebagai content writer, berikut saya berikan tips dan trik supaya mudah memahami topik pembahasan artikel.
1. Lakukan Riset Tipis-Tipis
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset tipis-tipis terhadap topik yang nantinya akan menjadi bahasan utama dalam artikel. Saya melakukan tahap ini dengan scanning 3 artikel teratas pada laman pencarian Google.
2. Buat Outline Artikel
Setelah melakukan riset tipis-tipis, teman-teman bisa mulai membuat outline artikel. Biasanya, saya menggabungkan outline 3 artikel yang sudah saya riset tipis-tipis.
Bagi teman-teman yang masih bingung tentang apa itu outline, berikut adalah contoh outline.