Mohon tunggu...
Ivana Deva
Ivana Deva Mohon Tunggu... Mahasiswa - undergraduate literature student

Mengkhususkan penulisan konten di bidang humaniora dan (mungkin) sedikit tips investasi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Content Writer: Memahami Materi yang Sulit Dipahami

14 Februari 2023   20:30 Diperbarui: 15 Februari 2023   23:55 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akuntansi merupakan hal paling terakhir yang saya inginkan di dalam hidup. Nahas, takdir justru membawa saya untuk menggali kembali ilmu-ilmu akuntansi yang-- seingat saya-- terakhir kali bersua itu waktu SMA.

Tuntutan pekerjaan sebagai seorang penulis artikel memaksa saya untuk memahami apapun yang saya tulis, kebanyakan berkutat pada ranah bisnis, akuntansi, dan pajak. 

Awal-awal karir, saya banyak melakukan kesalahan pada konten-konten berbau akuntansi. Revisi, revisi, dan revisi sudah jadi makanan sehari-hari. Saking seringnya revisi, saya jadi berpikir bahwa saya kelewat bodoh. Tak jarang juga saya menangis lantaran tak kunjung memahami sebuah materi akuntansi, padahal deadline pengerjaan sudah semakin dekat.

Salah satu bahasan akuntansi yang cukup pelik adalah tentang PSAK. Saat membuat artikel yang bersinggungan dengan PSAK, pasti ada saja salahnya. Pernah suatu ketika, Google Docs saya menerima umpan balik sebanyak 21 suggestions dari bos saking banyak salahnya...

Ah, tapi itu semua sudah berlalu. Sekarang, saya "merasa" sudah makin jago membuat artikel yang topiknya tidak sesuai keahlian saya. Omong-omong, saya kuliahnya jurusan Sastra Indonesia.

Nah, bagi teman-teman yang memiliki minat untuk berkarir sebagai content writer, berikut saya berikan tips dan trik supaya mudah memahami topik pembahasan artikel.

1. Lakukan Riset Tipis-Tipis

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset tipis-tipis terhadap topik yang nantinya akan menjadi bahasan utama dalam artikel. Saya melakukan tahap ini dengan scanning 3 artikel teratas pada laman pencarian Google.

2. Buat Outline Artikel

Setelah melakukan riset tipis-tipis, teman-teman bisa mulai membuat outline artikel. Biasanya, saya menggabungkan outline 3 artikel yang sudah saya riset tipis-tipis.

Bagi teman-teman yang masih bingung tentang apa itu outline, berikut adalah contoh outline.

  1. Judul: Apa itu PSAK?

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Hobby Selengkapnya
    Lihat Hobby Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun