Subjudul: Pengertian PSAK
Subjudul: Implementasi PSAK di Indonesia
Subjudul: 4 Pilar SAK
Kesimpulan: Pentingnya PSAK dalam Proses Akuntansi
Pembuatan outline artikel berperan dalam 'membatasi' pembahasan kamu agar tidak melebar ke mana-mana. Selain itu, melalui outline, teman-teman pun jadi bisa memahami materi tersebut secara runut dan tidak lompat-lompat.
3. Mulai Menulis Sambil Riset Tebal-Tebal
Setelah menyusun outline yang memuat bagian judul, subjudul, dan kesimpulan, kini saatnya bagi teman-teman untuk mulai menulis. Jelaskanlah masing-masing subjudul dengan berpatokan pada sumber-sumber yang kamu gunakan saat melakukan riset tipis-tipis.
Jika artikel-artikel tadi dirasa masih kurang membantu, teman-teman tetap bisa mencari sumber tambahan lainnya untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tersebut.
4. Proofread
Yang keempat, lakulanlah proofread. Idealnya, proofread dilakukan oleh seseorang selain kamu. Hal ini bertujuan agar penilaian jadi lebih objektif dan tidak bias.
Tugas utama seorang content writer adalah membuat suatu 'hal yang sulit dimengerti' menjadi lebih sederhana dan 'mudah dimengerti oleh orang-orang yang bukan ahlinya'. Jika orang yang kamu tunjuk sebagai proofreader justru malah makin bingung saat membaca artikelmu, itu berarti ada yang salah dengan tulisan tersebut.
5. Edit Ulang (Revisi)
Setelah mendapatkan feedback atau review dari proofreader-mu, langkah terakhir yang tersisa adalah merevisi (mengedit ulang) tulisanmu dengan berpedoman pada umpan balik yang diperoleh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H