2. Tipsy & Pimp
Nah, kalau ini lebih lucu lagi. Tipsy gampangnya kita artikan sebagai ‘sedikit mabuk’ atau ‘agak mabuk’ atau ‘mabok nanggung’. Kembali ke pertanyaan awal: Lantas kenapa kata tipsy belum juga dibikin padanannya ke dalam bahasa kita?
Jawabannya... karena mayoritas orang Indonesia kan muslim, ya. Boleh dikatakan kalau di kalangan orang-orang kita ini jarang muncul fenomena ‘sedikit mabuk’.
Kalaupun ada yang mabuk, biasanya mabuknya nggak nanggung-nanggung sampai bisa nyetir mobil lalu menyebabkan kecelakaan massal... Intinya, mabuk bukan budaya kita secara general.
Nah, hal ini juga berlaku untuk kata pimp. Jika ditilik dari tesaurus dan disimplifikasi, pimp berarti men who exploit prostitutes atau laki-laki yang memiliki bisnis pelacuran... serem, ya? ‘mungkin’ kata pimp ini terlalu berkonotasi negatif dan sangat bertentangan dengan kebudayaan orang Indonesia, jadinya pimp masih sulit dipertimbangkan untuk masuk ke KBBI.
UPDATE: pimp ternyata sudah ada padanannya ya, yaitu mucikari atau germo. Saya keliru.
3. Jinx
Kalau teman-teman mentransliterasi jinx (baca: jingKs) lewat Google Translate, maka Google akan mengartikan jinx sebagai nasib sial. Namun, menurut saya ungkapan tersebut masih kurang tepat. Nasib sial kalau dalam bahasa Inggris disebut bad luck atau unfortunate, bukan jinx.
Jinx adalah suatu kepercayaan di mana seseorang SELALU tertimpa hal buruk jika melakukan suatu hal (sifatnya spesial, jinx yang dialami seseorang biasanya berbeda dengan jinx orang lain).
Contoh: Anna SELALU gagal jadian dengan gebetan-nya setiap kali ia membayangkan pernikahan dengan si gebetan, meskipun sudah lama PDKT. Hal ini cuma terjadi pada Anna, teman-teman Anna sering berkhayal akan menikah dengan gebetan masing-masing, tetapi mereka tidak pernah gagal PDKT seperti Anna.
Kepercayaan semacam ini memang belum umum di Indonesia. Jika ditempatkan dalam situasi serupa Anna, umumnya orang Indonesia akan berpikir begini: