Wacana 1
Akan tetapi, masyarakat berharap agar harga kebutuhan pokok menurun.
Wacana 2
Akan tetapi masyarakat berharap harga kebutuhan pokok turun.
Dari kedua contoh wacana di atas, wacana 2  belum dapat disebut sebagai bahasa yang benar. Mengapa demikian? Jawabannya, pada wacana 2 ditemukan beberapa penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan. Konjungsi ‘akan tetapi’ bertugas sebagai penghubung antarkalimat sehingga harus diakhiri dengan tanda koma. Kedua, wacana tersebut meniadakan konjungsi ‘agar’ yang seharusnya menjadi penghubung antara klausa ‘masyarakat berharap’ dengan ‘harga kebutuhan pokok turun’.  Ciri yang ketiga, wacana 2 juga meniadakan imbuhan pada kata ‘turun’. Berdasarkan ketiga poin tersebut, kita mendapatkan pembuktian bahwa wacana 2 bukan merupakan contoh penggunaan bahasa yang benar.
Nah, sekarang teman-teman sudah lebih paham ‘kan tentang konsep bahasa yang baik dan benar? Mudahnya, teman-teman cukup mengingat seperti ini saja: bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai sikon dan bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai kaidah kebahasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H