Mohon tunggu...
Ivana Clara
Ivana Clara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Pertahanan Suatu Negara

2 Desember 2018   19:23 Diperbarui: 2 Desember 2018   19:27 40278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di era zaman modern ini, kemajuan iptek sudah berkembang sangat pesat diiringi dengan berkembangnya juga sistem pertahanan keamanan suatu negara. Pertahanan negara diselenggarakan untuk mewujudkan kepentingan nasional. Kepentingan strategis pertahanan Indonesia merupakan bagian dari kepentingan nasional dalam menjamin tegaknya NKRI. Pertahanan negara memiliki peran dan fungsi untuk mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia dari setiap ancaman dan gangguan, baik dari luar maupun yang timbul di dalam negeri.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semula bertujuan untukmpermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya penyalah gunaannya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya perkembangan iptek manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.  

Setiap orang memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti penggunaan HP untuk berhubungan dengan orang lain yang berjauhan. Selain itu berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semua itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang relatif lebih cepat dari pada menggunakan tenaga manusia secara manual.

Dalam Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002, pasal 7 ayat (2) dan (3) menyebutkan macam ancaman, yaitu ancaman militer dan ancaman non militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. 

Ancaman militer yang merupakan ancaman nyata terlihat secara fisik dan dapat menghancurkan suatu negara, misalnya agresi militer, sabotase, pelanggaran wilayah semakin jarang terjadi. Sedangkan ancaman non militer pada hakikatnya adalah ancaman yg menggunakan faktor-faktor non militer yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman non militer ini merupakan ancaman yang sering terlihat tidak nyata secara fisik tetapi sangat efektif untuk menghancurkan suatu negara melalui perubahan nilai-nilai diantaranya kebebasan, demokrasi, HAM dan lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertahanan dapat menimbulkan ancaman militer dan ancaman non militer semakin luas. Untuk itu, kemajuan Iptek harus dimanfaatkan untuk mendukung terwujudnya pertahanan negara yang kuat.

Pemanfaatan teknologi informasi di berbagai kehidupan, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan atau militer perlu diantisipasi perkembangannya karena disatu sisi dapat membawa dampak untuk kebaikan tapi disisi lain juga dapat berdampak pengrusakan.

Dampak positif yang dapat dirasa akibat kemajuan iptek di bidang pertahanan dan keamanan negara antara lain :

1.Peningkatan akurasi dan keandalan teknologi persenjataan dengan rekayasa hardware dan software.

2.Teknologi informasi dapat mempercepat penyampaian informasi sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan.

3.Pemerolehan personel militer yang mumpuni yaitu dengan rekrutmen berbasis teknologi informasi.

4.penggunaan program kecerdasan buatan untuk mensimulasikan formasi dan kekuatan musuh memungkinkan serangan menjadi efektif dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

5.mencegah terjadinya  serangan-serangan dari pihak-pihak yang ingin memecah kesatuan Indonesia dan memecah belah yang menjadi perbedaan dalam kehidupan bernegara dengan media informasi, contohnya internet

Adapun dampak negatifnya antara lain :

1.Penyalahgunaan satelit oleh para teroris  seperti melacak kondisi tempat mereka akan melakukan kejahatan.

2.Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan sesama teroris maupun untuk mencari pengikut.

3.Munculnya perang informasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, karena sifat penggunaan sistem secara bersama

4.Berkaitan dengan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction / WMD) seperti senjata nuklir dan senjata biologi, dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi suatu negara bila digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

Adanya perkembangan iptek memang dapat merugikan suatu negara, namun juga berbanding lurus dengan dampak posiitif yang dirasakan oleh negara-negara maju. Negara-negara maju seperti AS, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia dan Jepang mengembangkan industri pertahanannya untuk memperkuat kekuatan militernya dan menjadikan sebagai negara pengekspor senjata yang sangat canggih dibidang militer. Masing-masing negara memiliki keunggulan sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat di negaranya.

Industri pertahanan di negara maju berkembang sangat pesat karena dukungan yang penuh dari pemerintah baik kebijakan industri maupun finansialnya serta iklim ekonomi yang menunjang perkembangan negaranya.

Di beberapa negara dibelahan bumi, muncul nama-nama baru seiring perkembangan teknologi yang sangat maju, yaitu seperti negara China dan India. Negara-negara tersebut  merupakan contoh nama baru negara yang memiliki kekuatan militer sekaligus kekuatan ekonomi yang tangguh. Mereka memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan industri pertahanannya.

Di Indonesia sendiri pun telah dilakukan gerakan penerapan kemajuan iptek dibidang hankam salah satu contohnya seperti pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menjalin kerjasama dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas)  dalam bidang iptek, khususnya pertahanan dan keamanan. Jalinan kerjasama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua pihak pada Selasa (31/01) di LIPI Pusat Jakarta.

Sekretaris Jenderal Wantannas menuturkan, pihaknya mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin dengan LIPI. Ini dikarenakan lembaga penelitian ini merupakan lembaga yang prestisius, yang bertindak sebagai think tank, yang berisi para pakar dan dapat memberikan pertimbangan ke Presiden.

Nugroho berharap ke depan, lingkup kerjasama bukan hanya masalah Hankam saja, bisa pula lebih meluas lagi ke masalah energi, nuklir hingga kemajemukan Indonesia agar tetap bersatu, tutupnya.

Demikian penjelasan dari penulis mengenai dampak yang disebabkan oleh iptek bagi sistem pertahanan suatu negara. Semoga penjelasan dari saya dapat bermanfaat bgi kita semua. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun