Mohon tunggu...
Ivana Febyola
Ivana Febyola Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Gadis Bertopeng

12 November 2020   12:27 Diperbarui: 12 November 2020   12:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan mereka tidak berjalan lama ibu tiri ku tidak tahan dengan ayahku dan akhirnya dia dan anak perempuannya pergi dari rumahku meninggalkan ayahku, aku sangat senang karena aku tidak menyukai wanita itu dia terlihat muanfik aku sangat tidak menyukainya.
Aku terus bertumbuh dewasa tanapa sosok ibu, karena ibuku tidak pernah menelpon ataupun mengabari ku. Pada saat aku mau memasuki SMP ibu ku menelpon kakak peremupuan ku tengah malem, pada saat itu aku sudah tertidur kakak perempuan ku membangunkan ku
"Yaya ini ibu nelepon, ayo bicara" aku yang mendengarnya hanya menggeleng dan melanjutkan tidurku, aku kangen dengan ibuku tapi aku sudah terlalu malas berbicara denganya.

Ketika aku mulai memasuki SMP aku kira hidupku bakal berubah nyatanya tidak malah lebih berat aku terpaksa harus tumbuh dewasa sebelum waktunya. Ketika SMP aku menjadi korban bully, mereka membully fisikku aku hanya bisa diam ketika mereka membully ku
pada saat itu sedang jam olahraga kita sekalas pergi kelapang
"Itu Zoya woyy" kata teman laki lakiku, aku hanya bisa diam dan tidak memperdulikan nya
"Zoya luluran gihh" mereka terus mengejek warna kulitku yang hitam tapi ibuku bilang kulitku tidak hitam hanya sawo matang aku ingin membalas mereka dengan bilang
"kulit kamu juga item, ngaca dong" tapi aku ga punya keberanian untuk itu.

Pada masa sulit aku, aku sangat merindukan ibuku tapi aku tidak bisa menemuinya karena dia berada di luar kota, aku iri dengan teman-temanku yang keluarganya harmonis, keluaraga lku jauh dari kata harmonis, setiap hari aku selalu memdengar umpatan, teriakan, tangisan ketika aku melihat orang tua ku berantem aku bahkan tidak tau apa yang terjadi dan hanya berdiam diri melihat kakak kakaku dan mamahku menangis.

Ketika aku kelas 2 SMP aku mendapatkan teman baru yang membuatku tidak lagi dibully, dan juga orang yang membully ku telah keluar dari sekolah. Aku sangat bahagia karena akhirnya aku tidak jadi bahan bully lagi tapi kebahagianku memudar ayahku membawa seorang wanita lagi, wanita itu membawa anak laki-lakinya yang seumuran denganku, dia dimasukkan kesekolah yang sama denganku, aku tidak menginginkan itu. Aku menyembunyikan fakta bahwa aku memiliki saudara tiri.

Pernikahan mereka berjalan dengn baik, tapi suatu hari aku memiliki ide untuk membuat ayah dan ibu tiriku bercerai, aku memikirkan rencana yang sangat bagus agar mereka berpisah, rencanaku adalah aku akan mengurung diri dikamar mandi karena marah terhadap saudara tiriku karena dia tidak meminjamkan sepedanya itu renacanaku. padahal aku sama sekali tidak ingin bermain sepeda aku hanya sedang membuat drama.
Aku mulai memulai dramaku dengan mengurung diri dikamar mandi
"Yaya ayo buka pintunya!!" ayahku berteriak kencamg depan kamr mandi, aku takut sama teriakannya, tapi aku terus melanjitkan dramaku untuk berdiam diri dikamar mandi. Sampai akhirnya aku mendengar ibu tiriku dan ayahku berantem hebat, disitu aku mulai keluar kamar mandi dan aku melihat ibu tiriku yang menangis dan ayahku yang sedamg meminta maaf, ayahku bahkan tidak pernah meminta maaf kepadaku ataupun ibuku, disitu aku sangat membenci ibu tiriku.

Ketika aku melewati ayahku yang sedang berjalannke arah kamarnya dia berkata
"Ini semua salah kamu!!" dan aku disalahkan karena membuat mereka berantem tapi itu memang tujuanku.
Akhirnya penantianku tercapai ibu tiriku dan ayahku akhirmy bercerai. Aku sangat senang mendengar kabar bahwa ibu tiriku kabur dari rumahku tengah malam bersama anaknya.

Ayahku memberi banyak luka dihatiku, dia memberi banyak kenangan buruk dipikranku, aku terus mengingatnya entah berapa kali aku mencoba untuk melupakan kenangan buruk itu tapi nyatanya aku tidak bisa melupakan itu sedikit pun, masalalu yang selalu menghantuiku itu sangat menyiksaku. Setiap malam aku harus menahan tangisku, aku bahkan tidak tahu apa yang aku tangisin, malam malam berikutnya terus berlanjut dengan aku yang masih sama selalu menangis sebelum tidur.

Perceraian orang tuaku membuatku menjadi anak yang tertutup aku menjadi anak yang sering berpura pura bahagia, memakai topeng bahagia setiap saat. Aku bertanya pada diriku sendiri "kapan terakhir aku tertawa lepas tanpa berpura pura?". Topeng yang aku pakai agar menutupi semua kesedihanku, aku tidak ingin dikasihani teman-temanku. Aku hanya ingin dikenal sebagai Zoya Neona yang ceria meskipun kenyataannya tidak begitu.


Ketika aku naik ke kalas 9 SMP aku kembali tinggal bersama ibuku, dan ayahku pergi entah kemana aku tidak tau, di kelas 9 SMP ini aku mendapatkan banyak hal baru salah satunya aku mendapatkan dunia baru, yang membuat aku melupakan masalah aku, dunia yang isinya membuat aku bersemangat untuk terus menjalani hidup, aku sempat berfikir untuk mengakhiri hidupku tapi dunia baru itu menyelamatkanku, dunia baru itu adalah dunia K-POP
Awal mula aku menyukai K-POP itu karena teman sebangkuku yang juga menyukai K-POP, dia memperkenalkanku kedunia yang indah ini, aku sangat berterimakasih kepada teman ku yang mengenalkanku kepada K-POP karena mereka aku menjadi lebih bahagia dan melupakan segala masalah yang aku hadapi, kpop merubahku menjadi anak yang ceria.
K-POP mengajarkanku banyak hal, mereka juga yang menemaniku tumbuh dewasa ketika orang tuaku sibuk dengan dunianya, idolku juga yang sering memberiku nasehat ketika orang tuaku tidak peduli dengan apa yang aku alami. Aku juga mendapatkan teman baru dengan menjadi penggemar K-POP aku jadi memiliki teman diluar kota, itu sangat seru.

Aku hanyalah gadis kesepian yang tidak tahu caranya untuk bahagia, K-POP memberiku kebahagian itu, kebahagian yang tidak pernah aku rasakan dari kedua orangtuaku, mereka hanya memberiku luka tanpa memberiku kebahagian aku bahkan tidak ingat kapan orangtuaku membuatku bahagia, mereka hanya memberiku kesedihan.

Idolaku selalu memberikan kata kata pengemangat salah satunya "Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, kamu harus memiliki setidaknya satu alasan untuk tersenyum"
Aku selalu mengikat kata kata dari idolaku, ketika aku menangis aku akan langsung melihat video-video mereka yang akan membuatku tertawa dan melupakan masalah yang sedang aku hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun