Mohon tunggu...
Ival Maulana Alfath
Ival Maulana Alfath Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Film & Televisi Institut Seni Indonesia

Mahasiswa Seni yang hobi olahraga dan membaca dan suka membangun relasi

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kompang Melayu : Tradisi Seni Musik Yang Terus Bertahan

2 Januari 2025   19:22 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kompang Melayu : Source: Media Indonesia.com)

3. Acara Adat dan Pesta Rakyat : Di beberapa daerah, kompang dimainkan dalam acara adat seperti kenduri, perayaan kelahiran, atau penghargaan kepada tokoh masyarakat. Ia menjadi cara untuk menunjukkan rasa syukur dan merayakan peristiwa penting dalam komunitas.

4. Penghormatan kepada Pahlawan : Kompang juga dimainkan untuk menyambut pahlawan atau tokoh masyarakat yang baru kembali dari perjuangan atau perjalanan jauh. Ia berfungsi untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka yang berjasa.

Perkembangan dan Pelestarian Tradisi Kompang

Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan kompang mengalami perubahan. Selain dimainkan dalam acara tradisional, kompang kini juga digunakan dalam pertunjukan musik modern, termasuk dalam grup musik fusion dan pertunjukan seni panggung. Meskipun demikian, aspek tradisional dari permainan kompang tetap dipertahankan dan terus diajarkan oleh berbagai organisasi seni dan budaya Melayu.

"Kompang sendiri sampai sekarang masih digunakan, hanya saja rasanya flow atau semangat ketertarikan dari anak muda sekarang itu menurun, ya itu juga menjadi salah satu tantangan globalnya kan, zaman yang sangat canggih ini kita tidak bisa membatasi anak muda untuk mengeksplorasi dunia, harapan saya sendiri semoga ada inovasi baru untuk kelestarian kompang ini untuk menarik anak muda, seperti membuat program atau aplikasi, karena kita sudah tidak bisa memaksakan anak muda seperti yang ada pada zaman dahulu." Tambah Hardi Wahyudi. Menurutnya, pelatihan kepada generasi muda menjadi kunci utama untuk menjaga kelangsungan seni ini di masa depan dengan inovasi untuk menarik kaum muda supaya melestarikan semua warisan budaya, bukan hanya kompang melayu saja.

Untuk memastikan kelestarian tradisi ini, banyak pusat pelatihan musik dan sekolah kebudayaan yang menawarkan kelas untuk mempelajari teknik bermain kompang. Selain itu, berbagai acara seni dan budaya juga diadakan untuk mempromosikan kompang, seperti festival seni dan kompetisi permainan kompang yang diikuti oleh kalangan muda.

(Saudara Hardi Wahyudi
(Saudara Hardi Wahyudi "kanan" berlatih kompang bersama rekan -- rekannya di Bandar Serai, Pekanbaru)

Kesimpulan

Kompang Melayu lebih dari sekadar alat musik, ia merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya yang kaya dan unik. Dari sejarahnya yang penuh warna hingga perannya dalam merayakan berbagai acara, kompang terus menghubungkan masyarakat Melayu dengan akar budaya mereka. Dengan upaya pelestarian dan penerusan tradisi ini, kompang akan terus menjadi suara warisan yang dihargai dan dilestarikan oleh generasi yang akan datang.

Penulis

Ival Maulana Alfath

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun