---
Keesokan harinya, Aray bergegas menuju kantor peradilan tertinggi. Ia membawa semua dokumen yang ia terima dari Andri. Setelah menunggu beberapa saat, ia akhirnya bertemu dengan petugas yang berwenang.
Petugas: "Silakan, ada yang bisa saya bantu?"
Aray: "Saya ingin mengonfirmasi keaslian dokumen putusan kasasi ini. Saya mendapat informasi bahwa ada salinan palsu yang beredar."
Petugas memeriksa dokumen yang diserahkan oleh Aray dengan seksama. Setelah beberapa saat, ia mengangkat kepala dan berkata.
Petugas: "Dokumen ini benar-benar otentik. Tidak ada tanda-tanda manipulasi. Namun, saya akan memeriksa lagi untuk memastikan."
Beberapa saat kemudian, petugas kembali dengan wajah serius.
Petugas: "Maaf, saya salah. Ternyata dokumen ini memang ada perbedaan dengan arsip resmi kami. Sepertinya memang ada manipulasi. Kami akan menyelidiki lebih lanjut."
Aray merasa lega sekaligus tegang. Ia segera melaporkan hasil konfirmasinya ke redaksi. Anton dan tim redaksi segera memutuskan untuk menyiapkan laporan utama untuk pekan depan.
Di edisi berikutnya, Harian Indonesia memuat berita utama tentang skandal salinan putusan kasasi palsu. Berita ini mengguncang dunia hukum di Indonesia dan memicu penyelidikan besar-besaran.
Aray merasa bangga telah membawa berita besar ini ke publik. Namun, ia tahu bahwa perjalanan mencari kebenaran masih panjang. Di tengah-tengah keramaian redaksi, ia berjanji untuk terus berjuang demi keadilan.