Mohon tunggu...
Iva Sabrina
Iva Sabrina Mohon Tunggu... -

Cogito ergo sum (I think, therefore I am) – Descrates, 1637

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

COP-22 Maroko: Peran Aktif Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim

9 November 2016   11:30 Diperbarui: 9 November 2016   12:39 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Yayasan Belantara, Agus Sari, Senior Partner Baker Mackenzie, Martijn Wilder, dan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. (foto: dok. delegasi COP-22 dari Indonesia)

Dari tingkat regional tersebut, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, APP berpartisipasi dalam Aliansi Eco-Region Sumatera Selatan yang telah diperkenalkan pada Global Landscape Forum. Aliansi ini dibentuk untuk mengangkat isu deforestasi, degradasi lahan gambut, kebakaran hutan, kehidupan masyarakat lokal, serta dampak iklim terkait dalam konteks pertumbuhan pembangunan yang hijau.

Dalam forum tersebut Indonesia memperkenalkan manajemen lanskap terintegrasi yang digagas pemerintah pusat dan daerah, masyarakat sipil, komunitas lokal dan pihak swasta.

Sementara di forum internasional terkait perubahan iklim lainnya, APP merupakan pihak swasta (dan satu-satunya) yang berkomitmen terhadap restorasi hutan Bon Challenge, melalui komitmennya terhadap restorasi 1 juta hektar hutan.

Bonn Challenge merupakan inisiatif global dalam merestorasi 150 juta hektar lahan terdegradasi dan deforestasi sampai dengan 2020, and restorasi 350 juta hektar sampai dengan 2030. Kegiatan ini difasilitasi oleh pemerintah Jerman dan IUCN (International Union for Conservation of Nature).

APP juga menjalankan peran sebagai ketua mewakili pihak swasta Indonesia dalam event Rencana Pemulihan Hutan Hujan Asia-Pasifik yang telah diumumkan Menteri Lingkungan Australia, Greg Hunt, dalam event Asia-Pacific Rainforest Summit di Brunei, pada 3-5 Agustus 2016 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Pertemuan tersebut memanfaatkan pengalaman pihak swasta dalam melindungi ekosistem hutan hujan di wilayah Asia-Pasifik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun