Karena dia selalu baik dan mendukung kita, tapi apakah ketika putus kita masih menganggap dia karakter protagonis? Haha ini bagian lucu nya, ini tergantung kedewasaan pribadinya lagi dan tergantung peristiwa yang dihadapi ketika putus, tapi tak jarang pada umumnya, biasanya nih mereka yang masih bocah atau yang masih belum dewasa maksud saya, mereka kebanyakan statusnya berubah dari ptotagonis menjadi antagonis, atau lebih parah bahkan sampai ada yang membuat cerita "ternyata pacarku selama ini musuh dalam selimut''.Â
Padahal sebelumnya dia selalu nemanin dalam selimut, pernyataan seperti inilah yang sering kita temui dalam ending kisah percintaan, peralihan transisi sifat karakter. Jelas bagi mereka yang paham dan menengahi ini hanyalah masalah sudut pandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H