Aktor dalam sistem sosial berperan dalam memelihara integrasi nilai di dalam sistem sosial melalui internalisasi dan sosialisasi. Dalam proses sosialisasi, aktor berperan sebagai penerima pasif. Hal ini disebabkan karena aktor hanya menerima dari aktor lain. Internalisasi dan sosialisasi dapat terlihat berlangsung apabila setiap individu memiliki nilai, norma, dan order yang sama. Kesamaan tersebut menciptakan sebuah istilah yang dinamakan kesadaran kolektif di masyarakat.
Tindakan Sosial Aktor
Dalam sistem sosial, setiap individu memiliki sebuah tindakan, yang mana tindakan tersebut bersifat sukarela. Artinya, individu dengan sadar menerima nilai, norma, aturan, tradisi, dan adat masyarakat setempat tanpa paksaan untuk menjadi bagian yang baru di dalam diri individu. Kemudian tindakan individu juga diatur oleh alat dan tujuan yang dituju oleh individu. Tindakan individu dalam mencapai tujuan juga diatur secara tidak langsung oleh nilai, ide, dan norma yang sudah menjadi bagian di dalam dirinya. Sehingga pada akhirnya, cara yang dipakai dalam mencapai sebuah tujuan tidak merugikan masyarakat lainnya. Individu juga bebas memilih tujuan serta sarana dalam mencapai tujuan yang diinginkannya, namun hal itu juga tidak lepas dari kondisi lingkungan sekitar, serta nilai dan norma yang berlaku di sekitar. Artinya, tindakan individu dipengaruhi oleh karakteristik dan entitas dari masyarakatnya.
Masyarakat Dalam Fungsionalisme Struktural
Fungsionalisme struktural melihat bahwa masyarakat merupakan kumpulan sistem sosial yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain. Masyarakat juga merupakan organisme biologis. Selayaknya tubuh kita, jika satu bagian tidak berfungsi dengan baik atau mengalami cedera, maka bagian lain bisa terpengaruh, begitu juga masyarakat. Jika ada satu individu yang bermasalah, maka individu lain akan terkena dampaknya yang kemudian akan berdampak kepada sistem sosial masyarakat itu sendiri. Fungsionalisme struktural juga melihat bahwa setiap individu di dalam masyarakat harus berjalan secara bersamaan dan harmonis. Kebersamaan dan keharmonisan antar anggota masyarakat bisa didapat melalui norma-norma,nilai-nilai,consensus, dan kohesi sosial yang berlaku di masyarakat setempat. Jika kebersamaan dan keharmonisan tercapai, maka keteraturan dan keseimbangan di dalam masyarakat juga tercapai dengan sendirinya.
Cara Mempertahankan Stabilitas Masyarakat
Parsons mengeluarkan istilah AGIL (adaptation, goal attainment, integration, and latency) yang kemudian menghasilkan empat subsistem menurutnya, yaitu subsistem ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
1. Adaptation
Sistem adaptasi ini dijalani oleh masyarakat melalui subsistem ekonomi. Menurut Parsons, sebuah sistem harus siap mengatasi situasi yang darurat dan harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan sera sumber dayanya agar bisa tercipta sebuah sistem.
2. Goal Attainment
Subsistem politik yang menjalani fungsi pencapaian tujuan ini. Menurutnya, sebuah sistem harus mampu mendefiniskan dan mencapai tujuan utamanya.