Memeluk mimpi dari balik selimut angan
Kulekatkan ia sampai menghangat di pori-pori kulit
Ada getar kebahagiaan menelusup bersama alunan music alam dari luar pintu kamar
Ku seperti ingin terlena sampai sore menjelang
Memeluk mimpi di antara rasa perih dan nyeri
Yang hadir di kepala dan sendi-sendi tubuhku
Ada sebait kekhawatiran mengusik bersama terang silau lampu kamar
Ku seperti ingin menghentakkan ia jauh di bawah kolong rasa
Secepat detik waktu berlalu meninggalkan segala penundaan
Hangat, sepi dan akhirnya tenang…
Kutahu kadang mimpiku menjadi sangat absurd
Tapi bukankah banyak kemenangan bermula dari mimpi?
Jakarta, 17 Juli 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI