Menurut Mustafa, kekuatan politik ini bisa menjadi tantangan bagi Uni Eropa dan mendorong pemisahan negara anggota lainnya. Brexit tidak diragukan lagi menempatkan Uni Eropa di bawah tekanan politik dan berusaha membuktikan bahwa Uni Eropa akan mengalami ketidakstabilan dalam perumusan kebijakan politik maupun ekonomi, namun pada kenyataannya, Uni Eropa masih dapat melakukannya dengan lebih cepat dan terarah, meskipun tanpa Inggris.
Referensi
Jacobs, Francis B. 2018. THE EU AFTER BREXIT: Institutional and Policy Implications. Dublin: Springer International Publishing AG.
Mustafa, Ghulam, Mazhar Hussain, and Muhammad A Aslam. 2020. "Political and Economic Impacts of Brexit on European Union." Liberal Arts and Social Sciences International Journal (LASSIJ) 11-23.
Troitio, David Ramiro, Tanel Kerikme, and Archil Chochia. Brexit: History, Reasoning, and Perspectives. Tallinn: Springer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H