Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa STEI SEBI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

It's Time to Change

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Macam-macam Ujian Kehidupan

26 Agustus 2019   21:20 Diperbarui: 24 Juni 2021   07:46 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macam-macam Ujian Kehidupan. | freepik

ujian ini seperti yang terjadi pada Nabi Yusuf As, yang diuji dengan seorang perempuan cantik, istri seorang pembesar Mesir yang mengajaknya berzina, dan kesempatan itu sudah sangat terbuka, ketika keduanya sudah tinggal berdua dirumah dan si perempuan itu telah mengunci seluruh pintu rumah.

Namun Nabi Yusuf AS mampu menjaga kehormatannya karena keimanannya kepada Allah. Sanggupkah kita sebagai seorang hamba untuk menjauhi semua larangan Allah? Untuk tidak meninggalkan sholat, untuk tidak mengenakan pakaian yang jauh dari kata islami? Dan lain sebagainya.

3.Ujian yang berbentuk musibah

Ingatkah kita dengan musibah yang pernah kita alami? Apa yang kita ucapkan? Apakah keluar dari mulut kita perkataan - perkataan tawakal atau sumpah serapah dan tidak menerima ujian dari Allah? Ketika salah seorang anggota keluarga kita pergi untuk selama-lamanya, apakah kita meyakini dan mengimani bahwa itu adalah kehendak Allah, ataukah kita terjerumus dalam adat jahiliyah atau mengutuk takdir?

Baca juga: Memang, Memaafkan adalah Ujian Hidup Paling Berat

Semua musibah yang menimpa manusia adalah ujian yang hakikatnya adalah kebaikan. Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda: "barangsiapa yang Allah kehendaki suatu kebaikan maka dia akan menimpakan musibah baginya."

4.Ujian lewat tangan-tangan orang kafir dan musuh Islam

Seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya terutama ketika berada di mekah. Nabi Muhammad dicaci, disiksa, diboikot, diisolir dan lain sebagainya. Adakah seorang perempuan yang mengalami hal semacam ini di tempat tinggalnya? Dijauhi dan tidak diakui oleh temannya karena sudah menutup aurat? Apakah setelah itu dia akan tetap istiqomah menjalankan syariat atau tidak mampu untuk menghadapi ujian? "sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian." (H.R At-Tirmidzi).

Semoga kita diberikan ketegaran, kesabaran, kekuatan, ketabahan dan keimanan dalam mengarungi segala macam ujian kehidupan, amin ya Allah. Dari berbagai sumber.

(Sulistiawati)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun