Mohon tunggu...
Itsna Nabiha Kama S R
Itsna Nabiha Kama S R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030120

seorang mahasiswa jompo yang hobinya traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Mengendalikan Emosi Negatif

13 Juni 2022   06:24 Diperbarui: 13 Juni 2022   06:32 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi marah (via: shutterstock)

Emosi dapat terjadi ketika kita bersinggungan dengan orang lain atau ketika kita menangani suatu masalah yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Emosi negatif muncul karena adanya suatu penyebab. Pada umumnya, emosi negatif terjadi karena sebuah keputusan atau hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak sehingga menimbulkan pertentangan dalam hati dan pikiran.

Emosi negatif muncul begitu saja, tanpa diduga, ketika ada pemicunya. Jika kita tidak dapat mengendalikan emosi negatif, ini tentu saja akan memengaruhi pola pikir kita, sikap kita kepada orang lain, dan keputusan kita dalam merumuskan suatu perkara atau kejadian. Maka dari itu, menjadi penting untuk memahami cara-cara mengendalikan emosi negatif.

Emosi negatif biasanya keluar dalam bentuk kemarahan yang muncul tanpa melihat tempat dan situasi. Emosi negatif biasanya dapat terjadi karena kalkulasi tumpukan emosi-emosi sebelumnya yang tidak terluapkan. Tumpukan amarah yang terus-menerus ditahan, dapat meledak kapan pun itu. Dan jika dibiarkan terus-menerus, dapat menimbulkan dampak buruk yang dapat berakibat fatal.

Cara paling ampuh dalam mengendalikan emosi negatif adalah dengan memahami bahwa emosi negatif yang terjadi karena orang lain melakukannya kepada kita adalah hal-hal eksternal. Dalam artian, berada di luar kendali kita. Maksudnya adalah, kita tidak bisa mengendalikan perilaku orang lain, ucapan orang lain, keputusan orang lain, apa saja yang dilakukan orang lain kepada kita.

Secara hakekatnya, kita memang tidak dapat mengendalikan sama sekali apa yang akan dilakukan orang lain kepada kita, apa yang akan diucapkan orang lain kepada kita. Akan tetapi, kita memiliki kendali penuh dalam menentukan sikap kita terhadap orang lain. Kita dapat menentukan merasa tersinggung atau tidak karena ucapan orang lain, merasa sakit hati atau tidak terhadap tindakan orang lain.

Seharusnya dan pada dasarnya, hal-hal yang datang dari orang lain atau yang datang dari eksternal, tidak dapat menganggu atau mengusik apa yang dapat kita kendalikan. Dalam artian ini adalah kebahagiaan kita.

Jika kita merasa terganggu karena disebabkan oleh orang lain, itu diri kita sendirilah yang mengambil keputusan untuk merasa terganggu. Kita yang membukakan jalan dan memberi izin orang lain untuk menganggu kita.

Misalnya, sebuah ejekan dan hinaan, tidak akan benar-benar menjadi sebuah ejekan dan hinaan jika objek yang diejek atau dihina tidak merasa diejek atau dihina. Kecuali, memang objek yang diejek atau dihina mengizinkan untuk ejekan atau hinaan itu masuk.

Ejekan dan hinaan hanya akan menjadi sebuah ungkapan semata jika kita, sebagai sosok yang memiliki kendali penuh terhadap diri kita, tidak merasa terejek atau terhina.

Sesungguhnya, menghabiskan waktu, energi, tenaga, dan pikiran untuk hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan: orang lain adalah suatu hal yang sangat boros dan sia-sia.

Menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang di luar kendali tidak akan pernah bisa mengubah keadaan. Selayaknya kita tidak bisa mengubah keputusan orang lain yang sudah bulat. Akan menjadi lebih baik jika kita fokus dengan hal-hal yang memang ada dalam kendali kita. Yaitu persepsi kita, keputusan kita, pemikiran kita, ucapan kita, dan sikap kita untuk menyikapi orang-orang yang memang tidak ada gunanya untuk kita pikirkan.

Dengan memahami apa yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kendalikan adalah langkah konkrit untuk dapat mengatasi emosi negatif. Dengan kita memahami bahwa orang lain sepenuhnya berada di luar kendali kita, kita akan menjadi manusia yang arif dan bijak ketika melihat suatu fenomena yang terjadi di depan kita.

Dan yang perlu digarisbawahi adalah bahwa emosi negatif bukanlah hal-hal yang berada di luar kendali kita. Semuanya berada dalam kendali kita. Kita sendirilah yang dapat menciptakan, mengatur, menyesuaikan, membuat, dan mengendalikan emosi negatif. Seperti kita memilih untuk marah, kita memilih untuk merasa terhina. Semua itu berada dalam kendali kita dan kita yang mengendalikan itu semua.

Maka, menjadi penting untuk dapat mengendalikan hal-hal yang memang bisa kita kendalikan. Kita harus dapat menggunakan nalar dan rasionalitas pikiran. Kita, sebagai manusia yang utuh, sudah seharusnya untuk di mana pun, kapan pun untuk selalu mengedepankan nalar dan rasio ketika ada hal-hal yang terjadi di depan kita.

Dan kita, sebagai makhluk sosial, tidak akan pernah tidak bertemu dengan orang lain. Maka, pemahaman untuk memahami apa saja yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kendalikan menjadi sangat penting. Menjadi suatu hal yang sia-sia, jika kita berinteraksi dengan orang lain, tetapi selalu terbawa emosi negatif yang dilakukan oleh orang lain. Padahal, emosi negatif pada hakektnya, diri kita sendiri lah yang menciptakannya.

Kita pun juga harus memahami bahwa kebahagiaan itu merupakan hal-hal yang ada dalam kendali kita. Kita sendiri lah yang menciptakan kebahagiaan. Kita tidak bisa mengaharapkan dan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Sebab, orang lain merupakan hal-hal yang di luar kendali kita.

Maka, setelah memahami apa yang berada dalam kendali kita dan apa yang tidak berada dalam kendali kita, kita akan menjadi lebih mudah untuk menyikapi atau menghindari emosi negatif. Dan kita akan menjadi manusia yang lebih arif dan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun