Mohon tunggu...
Itsna Auginisia
Itsna Auginisia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis pemula

Suka menulis dan ingin terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Definisiku Untuk Ibuku

23 Desember 2022   20:58 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:00 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika ibuku pernah bilang begini;

"Nek kowe ki pinter, bakale gur dinggo kowe dewe, ibuk ra njaluk, Nduk."

Setiap orang pasti memiliki definisi tersendiri untuk kata "inspiratif" apalagi mengenai ibu mereka. Dan inilah kisah ibuku yang menginspirasi diriku.

Awal mula kalimat di atas terucap ketika seorang anak sering dimintai bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Mulai dari memasak, mencuci, menyapu dan lain-lain. Tentu saja, sebagai anak sering kali merasa kesal, tapi tidak mau juga membantah. Hingga suatu saat saya yang sedang membantu memasak, didekati ibu dan beliau berkata di sebelahku "Nek kowe ki pinter, bakale gur dinggo kowe dewe, ibuk ra njaluk, Nduk." Yang artinya kurang lebih "Kalau kamu pintar, bakalan juga buat kamu sendiri, ibu gak minta, Nak."

Maksud dari perkataan beliau ialah semua yang saya jalani hari ini hanyalah sebagai bentuk latihan dan modal untuk ke depannya. Bukan untuk menyengsarakan anak-anaknya. Hingga sampai saatnya "pintar" semua akan berimbas pada diri anaknya sendiri. Pintar di sini bisa didefinisikan sebagai pintar mengurus rumah, karena sesukses apa pun orang, minimal harus tahu dasar-dasar mengurus rumah. Namun bisa juga dimaknai cerdas menjalani kehidupan bermasyarakat.

"ibuk ra njaluk." artinya ibu gak minta, bermakna suatu saat kalau anak-anaknya sukses karena ajarannya hari ini, beliau tidak akan meminta, karena tujuannya melekatkan ilmu didiri anak.

Begitulah ibuku. Sang pendidik pertama. Kata-kata yang beliau ucapkan, tidak pernah berbentuk intimidasi. Malah lewat candaannya yang garing, beliau menyisipkan pesan.

Satu contoh lagi yang beliau katakan dan mengakar sampai saat ini;

"Nek tibo yo gek tangi, poyo rep glusaran trus."

"Kalau jatuh ya bangun, apa ya mau tiduran terus." Kalimat sindiran yang sangat wow. Dikemas candaan seperti biasa, diambil dari kejadian remeh di rumah.

Untuk saya yang masih SMA dan masih di fase coba-coba. Mencoba menulis, mencoba public speaking, mencoba berorganisasi dll. Kalimat itu memiliki pesan mendalam tentang pantang menyerah. Dan saya yakin kalimat itu pasti akan terus bermanfaat hingga di hari kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun