Dalam jurnal ini dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus memfokuskan faktor ekonomi untuk menekan tingkat korupsi. Korupsi memiliki 2 sektor yaitu sektor publik dan sektor swasta. Korupsi sektor publik berati penyalahgunaan wewenang yang dipercayakan untuk keuntungan pribadi.
3. Novelty Keterbaharuan Penelitian :
Dalam merumuskan CPI (Corruption Perceived Index), transparency international mempertimbangkan faktor-faktor politik, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi tingkat korupsi negara dan pada akhirnya melemahkan kinerja negara.
Pemeringkatan survei CPI selama beberapa tahun juga mengungkapkan bahwa semua posisi terbawah terkait dengan negara-negara berkembang. Survei CPI 2006 dan hampir semua isu sebelumnya menunjukkan bahwa kurang lebih semua negara berkembang berada di bawah skor paling rendah. Banyak peneliti mencoba mencari tahu penyebab korupsi di tingkat dunia menggunakan data cross sectional untuk negara campuran (maju dan berkembang).Â
Namun kasus negara berkembang tidak dianalisis secara terpisah. Semua ini perlu untuk menyelidiki alasan/penentu korupsi di negara-negara tersebut dan oleh karena itu, Jurnal ini hanya mengambil kasus negara berkembang dalam penelitian tersebut.
4. Rumusan Masalah :
Kelompok peneliti memfokuskan bagaimaan sistem politik mengatasi masalah korupsi, apakah korupsi mendorong atau menghambat pembangunan ekonomis dan bagaimana organisasi publik dibentuk yang dapat meminimalisir korupsi.
Namun para peneliti ekonomi mencoba mencari tahu tingkat korupsi di berbagai negara dan alasan atau faktor penentunya. oleh karena itu, masalah korupsi sektor publik dan sektor swasta menjadi perhatian utama para ilmuwan sosial dan khususnya para ekonom.
Pada jurnal tersebut bagian kedua akan membahas tentang pengertian korupsi dan pengukurannya. Bagian ketiga menyajikan tinjauan literatur dan penurunan hipotesis. Bagian keempat untuk keranga teoritis, definisi variabel dan data. Bagian kelima membahas hasil empiris dan bagian terakhir mencangkup kesimpulan dan implikasi kebijakan.
5. Kajian Kepustakaan :
-Klitgaard, 1998 : Korupsi adalah hasil dari administrasi negara yang lemah yang muncul ketika individu atau organisasi memiliki kekuatan monopoli atas barang atau jasa, kebijaksanaan dalam membuat keputusan, akuntabilitas terbatas atau tidak ada, dan tingkat pendapatan yang rendah.