Mohon tunggu...
Itsna Anisa Nurul
Itsna Anisa Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

44522010069 - Digital Communication - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K10_Aplikasi Kemandirian Diri Lawrence Kohlberg

5 November 2022   21:33 Diperbarui: 5 November 2022   21:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama    : Itsna Anisa Nurul Utami

NIM       : 44522010069

Matkul  : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen   : Apollo, prof. Dr. M.si.Ak

Dalam tulisan ini akan membahas penjelasan mengenai teori kemandirian Lawrence Kohlberg's. Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kuis 10 pada mata kuliah pendidikan anti korupsi dan etik umb. Sebelum itu saya akan membahas siapa itu Lawrence Kohlberg?

Biografi Singkat Lawrence Kohberg's

Lawrence Kohlberg lahir di Bronxville, New York, Amerika Serikat, 25 Oktober 1927 dan meninggal 19 Januari 1987 pada umur 59 tahun. Ia menjabat sebagai profesor di Universitas Chicago serta Universitas Harvard.

Selama beberapa tahun pertama hidupnya, Lawrence dan saudara-saudaranya tinggal dalam hak asuh bersama orang tua mereka, menghabiskan enam bulan bersama mereka masing-masing.

Namun, pada tahun 1938 hak asuh bersama ini berakhir, dan anak-anak dapat memilih dengan siapa mereka ingin tinggal sampai dewasa. Dua kakak laki-lakinya tinggal bersama ibu, dan dua bungsu (termasuk Lawrence) memutuskan untuk tinggal bersama ayah.

Selama masa remajanya, Kohlberg menghadiri tahun-tahun sekolah menengah di Phillips Academy di Massachusetts. 

Pusat ini dianggap "elit". Kemudian, ia bertugas di Merchant Navy selama tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, dan secara singkat bekerja di sebuah kapal yang menyelamatkan pengungsi Yahudi di Rumania dan membawa mereka ke Palestina.

Selama tahap ini, pemerintah Inggris menangkap Kohlberg ketika dia menyelundupkan pengungsi Yahudi, dan mengurungnya di sebuah kamp konsentrasi di Siprus. 

Namun, pemuda itu berhasil melarikan diri bersama beberapa temannya. Setelah itu, dia tinggal di Palestina selama beberapa tahun, di mana dia memutuskan untuk berdemonstrasi tanpa kekerasan untuk hak-hak Israel.

Apa itu teori perkembangan moral Kohlberg's 

Dasar teori

Moral atau sikap maupun perilaku individu berdasarkan nilai hukum sesuai lingkungan sekitar. Artinya, individu bisa dikatakan memiliki suatu teori moral ketika hidup dengan mentaati aturan sesuai hukum di wilayah tempat tinggalnya.

Lawrence Kohlberg berpendapat jika tahapan dari perkembangan moral bisa dilihat dari tinggi atau rendahnya teori moral suatu individu sesuai perkembangan penalarannya. 

Teori yang kemudian dikenal sebagai Kohlberg theory ini menunjukkan bahwa setiap tindakan moral bukanlah hasil dari sosialisasi. Bukan juga suatu pelajaran yang didapatkan dari kebiasaan yang berkaitan dengan norma budaya.

Lawrence Kolhberg memakai dalam teorinya model struktural dari psikolog terkenal dari psikolog terkenal terkenal terkenal lainnya. Yaitu Jean Piaget, yang memperkenalkan teori perkembangan kognitif anak sampai remaja. 

Kolhberg menemukan adanya tahapan-tahapan dalam perkembangan moral dari manusia dalam penelitiannya, yang ciri-cirinya : hierarkhis (bertingkat), berurutan (sequential), dan tetap (invariant). Teori perkembangan moral dari Kohlberg itu terdiri atau 3 tahap, dan masing-masing tahapan terbagi ke dalam dua bagian.

a. Tingkat pra-konvensional

Tingkat ini dicirikan oleh fakta bahwa setiap tindakan dinilai berdasarkan konsekuensi langsungnya. Dengan cara ini, orang-orang pada tingkat ini hanya peduli pada diri mereka sendiri. yang terbagi dua menjadi :

  • Orientasi kepada hukuman dan ketaatan : inilah jenjang yang merupakan awal kesadaran seorang anak atau orang dewasa yang mendasarkan perbuatannya atas pertimbangan ketakutan akan hukuman sebagai akibat tindakannya.
  • Orientasi relativis instrumental : si anak kini telah memakai pertimbangan untuk tindakan-tindakannya yang sifatnya egoistis yaitu demi keuntungan dirinya.

b. Tingkat konvensional :

Tingkat konvensional adalah yang paling khas di kalangan remaja dan orang dewasa. Orang-orang di dalamnya menilai apakah suatu tindakan itu bermoral atau tidak berdasarkan harapan dan cara berpikir masyarakat. Pada tingkat ini terbagi menjadi dua, yaitu :

  • Orientasi anak laki-laki baik atau gadis manis : di sini perbuatan baik diartikan si anak sebagai apa yang menyenangkan, menolong, dan disetujui orang banyak.
  • Orientasi hukum dan tata-tertib umum : anak dan orang telah merasa berkewajiban menaati hukum, otoritas dan peraturan demi tata tertib itu sendiri.

c. Tingkat pasca-konvensional :

orang-orang di tingkat ketiga mampu menyadari bahwa setiap individu terpisah dari masyarakat secara keseluruhan, dan karena itu dapat mempertahankan pandangan dan etika mereka sendiri tanpa perlu membaginya dengan orang lain. Pada tingkat ini terbagi menjadi dua :

  • Orientasi kontrak-sosial yang legalistis : orang telah sadar tentang hukum sebagai persetujuan masyarakat yang membuatnya.
  • Orientasi asas etis yang universal : pada tahap ini dianggap baik atau benar adalah apa yang hati-nurani orang menetapkan sesuai dengan asas keadilan universal yang menghormati sesama.

Mengapa perkembangan moral sangat diperlukan menurut teori Lawrence Kohlberg's

Moral berkaitan dengan kebaikan (perbuatan yang baik). Perkembangan moraal berhubungan dengan peraturan-peraturan dan nilai-nilai mengenai apa yang harus dilakukan seseorang dalam interaksinya dengan orang lain. Dalam mempelajari peraturan dan nilai-nilai ini, para ahli meneliti menjadi 3 bagian utama :

-Perama, bagaimana remaja mempertimbangkan atau memikirkan peraturan-peraturan untuk melakukan tingkah laku.

-Kedua, bagaimana remaja bertingkah laku dalam situasi moral yang sebenarnya.

-Ketiga, bagaimana perasaan remaja mengenai masalah moral.

Pigaet menyimpulkan bahwa anak-anak berpikir dalam dua cara yang berbeda mengenai moralitas, tergantung pada perkembangan mereka. Yaitu :

-Moralitas Heteronom adalah tahap pertama dari perkembangan moral dalam teori pigaet. Keadilan dan peraturan dipahami sebagai suatu properti dunia yang tidak dapat diubah, diluar kendali manusia.

-Moralitas otonom adalah tahap kedua dari perkembanagn moral dalam teori piaget, anak menyadari bahwa peraturan dan hukum dibuat oleh manusia dan dalam menlai suatu tindakan seseorang harus mempertimbangkan intensi si pelaku selain memikirkan konsekuensinya.

Piaget mengemukakan bahwa ketika anak-anak berkembang, mereka mnejadi lebih baik dalam memikirkan masalah-masalah sosial, terutama mengenai kemungkinan dan kondisi untuk bekerja sama. Pigaet percaya bahwa pemahaman sosial muncul melalui hubungan dengan teman sebaya yang saling memberi dan menerima.

Perkembangan moral didasarkan perubahan struktur (pola bentuk, organisme respons) ke struktur yang semakin mencukupi. Perkembangan itu terjadi sebagai akibat dari proses interaksi organisme dengan lingkungan, prosesnya terjadi lambat. Perkembanagn moral itu bertahap, selangkah demi selangkah secara tetap dan berurutan. Kualitas lingkungan sosial juga berpengaruh pada tingkat dan lamanya perkembangan moral.

Kohlberg menyatakan bahwa orientasi moral individu terbentang sebagai konsekuensi dari perkembangan kognitif. Anak-anak dan remaja mennyusun pemikiran moralnya seiring dengan perkembanganya dari satu tahap ke tahap berikutnya. Kohlberg sependapat dengan Piaget yang menyatakan bahwa sikap moral bukan hasil dari sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari pengalaman, tetapi tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktifitas spontan dari anak-anak. Baik Ibn Miskawaih maupun Kohlberg mengartikan bahwa moral merupakan tindakan, aplikasi nilai-nilai moral yang dianut oleh seseorang.

Bagaimana aplikasi tindakan diri menurut Lawrence Kohlberg's

Pendidikan moral adalah rangsangan terhadap proses perkembangan dari penilaian dan kemampuan moral pribadi anak sendiri, dengan demikian membiarkannya menggunakan penilaian moralnya sendiri untuk mengontrol perilakunya.

Kekuatan berfikir manusia dapat menyebabkan hal positif dan mengarah kepada kebaikan. Jiwa manusia memiliki 3 tingkatan :

1. jiwa yang selalu mengarah kepada kejahatan atau keburukan (sebagai daya terendah).

2. jiwa yang mengarah kepada keburukan dan sesekali mengarah kepada kebaikan (daya pertengahan).

3. Jiwa yang selalu mengarah kepada kebaikan (daya tertinggi).

Ketiga keutamaan moral tersebut merupakan pokok atau induk moral. Moral lainnya seperti jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat, dan sebagainya merupakan cabang dari ketiga induk moral tersebut.

Cara untuk meningkatkan kemandirian diri adalah :

- adanya kemauan yang kuat untuk berlatih secara terus-menerus dan menahan diri untuk memperoleh keutamaan dan sopan santun yang hakiki sesuai dengan keutamaan jiwa.

-intropeksi diri atau mawas diri. Mengandung pengertian kesadaran seseorang untuk mencari pribadi secaea sungguh-sungguh.

Aplikasi kemandirian juga di pengaruhi oleh beberapa faktor :

-Gen : sifat kemandirian orang tua dapat diturunkan pada anak

-Sistem pendidikan sekolah : lingkungan pendidikan cenderung mengembangkan dan menekankan penghargaan terhadap potensi anak didik. Hal ini akan menstimulasi perkembangan kemandirian anak.

-Sistem kehidupan di masyarakat : lingkungan masyarakat yang menghargai potensi dan tidak begitu menekankan struktur sosial akan mendorong perkembangan.

-Pola asuh orang tua :  pola asuh yang diberikan kepada anak sangat mempengaruhi.

Demikian tulisan singkat saya mengenai aplikasi kemandirian diri Lawrence Kohlberg's. semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan, terimakasih.

Daftar pustaka :

Sridanti, "Lawrence Kohlber's", july 2022.

Mattias Malanthon, "Teori perkembangan manusia", 2022.

John W. Santrock, "perkembangan remaja". 2003.

Serafica Gischa, "Pengertian kemandirian", 2020.

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB414136210011.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun