Mohon tunggu...
Rahmadillah Safitri
Rahmadillah Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan wilayah dan kota UNEJ'19

Pwk

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjadikan Lahan Tidur Lebih Bermanfaat

1 April 2020   16:15 Diperbarui: 1 April 2020   16:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjadikan Lahan Tidur Lebih Bermanfaat

Lahan merupakan suatu bentangan alam yang merupakan lokasi aktivitas manusia yang terdapat berbagai macam bangunan dan tempat untuk bersawah, dan lain sebagainya. 

Lahan adalah bagian terpenting bagi manusia, terutama dalam hal tempat tinggal dan aktivitas kegiatan yang menyebabkan semakin lama semakin berkurang karena kepentingan manusia sendiri. 

Perubahan penggunaan lahan ini terjadi dari waktu ke waktu ke waktu. Perubahan lahan pertanian menjadi non pertanian dan sebagainya yang membarikan dampak baik dan buruk tersendiri bagi manusia dan lingkungan sekitar.

Indonesia merupakan negara dengan kondisi agraris terbesar. Namun masih banyak di Indonesia lahan yang terlantar atau juga disebut lahan tidur. Lahan tidur merupakan tanah bekas pertanian yang dibiarkan, tanpa adanya manfaat di lahan tersebut. 

Kebanyakan lahan tidur ini merupakan lahan milik pemerintah ataupun instansi yang tidak dimanfaatkan kembali untuk kepentingan apapun. Atau lahan yang merupakan bekas pertanian yang sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh pemiliknya. Yang menyebabkan kawasan mengalami perubahan fungsi menjadi lahan rusak.

Adapun penyebab dari terbentuknya lahan tidur sendiri dapat dilihat secara fisik dan sosialnya. Biasanya lahan akan ditinggalkan oleh pemiliknya jika sudah tidak lagi mampu menudukung pertumbuhan secara optimal. 

Selain itu faktor keadaan alam juga bisa menjadi penyebab adanya lahan tidur seperti kekeringan pada daerah yang bukan musim hujan, genangan pada tanah yang dapat menghilangkan lapisan tanah subur dan juga. Selain itu ada juga karena manusia, alih fungsi lahan dan kesalahan dalam pengelolaan lahan.

Lahan yang sudah tidak dimanfaatkan ini lebih sering dinilai sudah tidak dapat menghasilkan nilai tinggi, padahal nilai lahan tidur masih bisa digunakan sebagai pertanian, industri, pemukiman ataupun jalan. 

Banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dari lahan tidur agar dapat dikembangkan menjadi kawasan yang produktif dalam meningkatkan sumber daya alam, meningkatkan kreativitas dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif.

Banyak hal yang memang bisa dilakukan jika ingin memanfaatkan lahan tidur sebagai media pemanfaatan lahan sendiri. Dalam pemen Agrarian/kepala BPN No.3 tahun 1998 tentang pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman pangan, lahan tidur didefinisikan sebagai lahan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian haknya atau Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku. 

Misalnya dalam hal petanian. Adanya lahan tidur seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerinta, karena banyaknya permasalahan ini maka perlu dilakukan usaha untuk menanggulanginya. 

Di Desa Kolobolon sudah lama terdapat  banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan dengan baik, tercatat sejak lama Desa ini tidak mengelola lahan tidur yang ada dan membiarkannya saja. 

Namun pada tahun 2014, Yayasan TLM secara langsung terlibat membantu masyarakat Desa untuk mengembangkan lahan tidur menjadi lahan yang produktif, yang mana dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Kolobon. 

Mereka mengubah lahan tidur menjadi lahan pertanian yang dapat ditanami berbagai macam tanaman, seperti bawang merah, bawang putih, sayur sawi dan lain sebagainya. 

Untuk pengairannya mereka memanfaatkan sumer air terdekat, dengan menyambung pipa dan menampungnya. Mereka juga menerapkan teknologi hydran yang memudahkan masyrakat dalam produksi pertanian.

Tidak hanya dapat dijadikan sebagai lahan pertanian, dalam hal ekonomi lahan tidur juga bisa dimanfaatkan menjadi tempat objek wisata. Di Kota Bukit tinggi, Sumatera barat, terdapat objek wisata yang sudah dikenal banyak masyarakat yang dinamai 'Cottage' dan 'Rumah Pohon Inyiak. Siapa sangka jika objek wisata ini dahulunya adalah lahan tidur yang tidak terpakai oleh siapapun. 

Lahan tidur yang merupakan salah seorang yang tinggal di Bukit tinggi mengatakna jika tahah ulayat milik persukuan yang lama tidak terpakai dan sudah ditumbuhi semak-semak. 

Lahan yang memiliki luas 3.6 hektar dan berada di Kelurahan Kayu Kubu ini diserahkan kepada program pemerintah agar menjadikannya tempat wisata yang dapat dinikmati banyak masyarakat, melihat dari letak yang stategis menjadikannya potensi tempat wisata keluarga. 

Pengelola objek merencanakan akan membuat pembangunan penginapan, tanaman yang akan diberi papan nama agar masyarakat yang dating juga belajar, selain itu juga adanya pengusulan tentang cara pembelajaran penghijauan.

 Adapun pemanfaatan lahan tidur yang mulai dilakukan oleh pemerintah, yaitu melalui pemanfaatan jenis lahan rawa dan pasang surut. Luas lahan yang snagat luas mencapai 10 jt hektar terdapat di lima provinsi yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Pemanfaatan lahan tidur ini sangat produktif dan menghasilkan produksi pertanian yang mencapai 6 ton gabaj kering tiap panen per hektarnya. Pemanfaatan lahan tidur ini menjadi fokus dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Yang nama pemerintah tidak perlu lagi melakukan impor jika pemanfaatan ini dilakukan semaksimal mungkin. 

Lahan tidur yang berupa rawa ini diolah dengan membuat saluran drainase agar tidak tergenang dan menyebabkan kegagalan panen, dan pengolahan ini menerapkan teknologi budi daya yang sesuai dan menjadi bagian dalam mempengaruhi keberhasilan penanaman lahan rawa.

Selain lahan rawa, lahan tadah hujan juga bisa dikatakan lahan tidur jika sudah tidak digunakan kembali. Dan lahan ini juga dapat dimanfaatkan dalam pertanian namun tergantung dengan air hujan dalam kegiatan pertanian. 

Hal ini bisa diakali dengan membangun pompa dan teknologi dalin yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan yang produktif. Indonesia memiliki lahan tadah hujan yang belum dimanfaatkan secara optimal, kurang lebih seluah 4 jt hektar.

Dan lahan terakhir yang dapat dikatakan lahan tidur yang dapat dimanfaatkan adalah lahan perkarangan rumah. Lahan ini bisa dimanfaatkan dengan mudah. 

Lahan bisa ditanami dengan tanaman yang berkualitas dan memiliki umur panen yang pendek seperti sayuran dan tanaman lainnya yang mampur menghasilkan bahan pangan yang berkualitas. Hal ini dapat di budidayakan, selain dapat membantu lahan menjadi produktivitas, lahan tidur yang dimanfaatkan juga dapat menambahkan nilai ekonomi sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun