Mohon tunggu...
Alfiani
Alfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNSRI

Sedang menempuh pendidikan resmi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arab Spring: Konflik Suriah dan Gejolaknya di Timur Tengah

5 Desember 2024   23:19 Diperbarui: 5 Desember 2024   23:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arus besar pengungsi memperberat sumber daya dan kadang-kadang mengganggu kohesi sosial di negara-negara tetangga. Di Lebanon, kedatangan pengungsi Suriah telah mengubah keseimbangan sektarian yang rapuh dan berkontribusi pada tantangan ekonomi. Di Turki, kehadiran jutaan pengungsi Suriah menjadi isu politik yang kontroversial. Konflik ini juga menarik kekuatan eksternal, menjadikan Suriah medan pertempuran untuk persaingan geopolitik yang lebih luas. Keterlibatan Amerika Serikat dan Rusia mencerminkan dinamika Perang Dingin, sementara kekuatan-kekuatan regional seperti Turki, Iran, dan Arab Saudi berupaya untuk memajukan kepentingan mereka melalui proxy lokal.

Kesimpulan

Konflik Suriah, yang muncul dari Musim Semi Arab atau Arab Spring, telah berkembang menjadi salah satu krisis paling kompleks dan menghancurkan abad ke-21. Apa yang awalnya merupakan pemberontakan rakyat melawan rezim otoriter berubah menjadi perang multifaset yang melibatkan banyak aktor lokal, regional, dan global. Dinamika geopolitik yang terjadi menjadikan Suriah medan pertempuran bagi kepentingan yang saling bersaing, memperpanjang konflik, dan mempersulit upaya penyelesaian.

Konflik Suriah menjadi studi kasus yang nyata tentang bagaimana keluhan lokal dapat berubah menjadi kekacauan regional ketika dikombinasikan dengan keteguhan otoritarian, persaingan geopolitik, dan kehancuran konsensus internasional. Sambil dunia menghadapi dampak yang berlanjut dari krisis ini, pelajaran dari Suriah--tentang pentingnya menangani akar penyebab ketidakpuasan, bahaya perang proxy, dan perlunya mediasi internasional yang efektif--tidak boleh dilupakan.

Referensi

Heydemann, S. (2013). Tracking the "Arab Spring": Syria and the Future of Authoritarianism. Journal of Democracy, 24(4), 59-73.

Laub, Z. (2023, Februari 14). Syria's Civil War: The Descent Into Horror. cfr: https://www.cfr.org/article/syrias-civil-war

Ridho, M., Yani, Y. M., & Sudirman, A. (2020). Analisis konflik Arab Spring di Suriah. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 12(1), 113--122.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun