Mohon tunggu...
Lavender10969
Lavender10969 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Writer

Fujoshi stadium akhir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: [Case Solved] Pencuri di Cafe

31 Mei 2024   04:42 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:46 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dane mengangkat sudut bibirnya "aku tidak menuduh mu, tetapi semua buktinya mengarah padamu. clue nya yaitu jejak kaki. Aku sudah berada di cafe ini untuk mengerjakan tugas kuliahku sebelum hujan turun, ketika hujan sangat deras hanya ada dua tamu yang masuk. Jadi perhatikan jejak yang berlumpur di lantai, remaja ini adalah pemilik jejak sendal yang berlumpur, itu berarti dia adalah salah satu dari pengunjung yang datang disaat hujan deras, tetapi jejak sendalnya menunju ke sebelah kiri tempat roti-roti diletakkan. Aku ingat saat aku memesan roti awalnya masih ada 3 potong roti isi kacang di sudut lemari kaca roti, namun ada dua roti yang hilang di sebelah kiri dalam lemari kaca roti itu padahal tak ada yang memesan roti jenis itu baru-baru ini dan pelayan tak ada di sana untuk beberapa saat, jadi anak ini adalah pencuri roti. Tetapi meja kasir berada di sebelah kanan, arahnya berlawanan dengan lemari kaca roti itu, jadi bagaimana cara remaja ini mencuri uang di laci kasir tanpa berjalan ke meja kasir?"

Semua orang memperhatikan lantai, memang benar jejak sendal remaja itu hanya berjalan ke lemari roti

"Tapi hanya ada satu jejak sendal berlumpur di depan sini, dan jejak itu hanya milik remaja ini, jadi bagaimana bisa jejak berlumpur menjadi petunjuknya?"

Sekali lagi Dane menggeleng "Tidak, manager tolong perhatikan kembali lantai disekitar meja kasir mu, ada jejak sepatu orang dewasa di sana" perintah Dane

Karena rasa penasarannya, sang manager mengikuti perkataan Dane dan berjalan ke belakang meja kasirnya. Dia melotot terkejut "astaga! Ada jejak sepatu disini! Tetapi bukan jejak sepatu berlumpur!" Serunya

Semua orang berteriak "wow..." menatap Dane dengan takjub

Pria yang mengenakan jas hujan berwarna hitam langsung berdiri lalu menunjuk Dane dengan jari telunjuknya, dia meninggikan suaranya "hanya karena ada jejak sepatu orang dewasa di sana, bukan berarti aku pelakunya, aku sedari tadi duduk di sini dan hanya pergi ke toilet, aku tidak pernah pergi ke meja kasir itu"

Dane tiba-tiba tertawa keras "hahaha.... tidak, tidak, seharusnya kamu tidak banyak bicara agar tidak membongkar kebenarannya secepat itu.... sekarang kamu memberi petunjuk yang jelas. Kamu adalah pelakunya, jejak sepatu yang ada di lantai disekitar meja kasir adalah jejak sepatu yang basah... kamu datang ke sini dengan sepatu berlumpur, sekalipun kini sudah dicuci bersih, tetapi masih ada tertinggal sedikit lumpur di tumit sepatumu, awalnya untuk menghilangkan jejak berlumpur, kamu berpura-pura pergi ke toilet lalu mencuci lumpur di sepatumu... hujan cukup deras di luar sehingga menimbulkan suara bising dan tidak akan ada orang yang akan memperhatikanmu saat itu, ketika pelayan meninggalkan meja kasir, kamu berjalan memutar dari arah toilet lalu melompat dari sudut meja yang tersembunyi tanaman hias, setelah berhasil mengambil uangnya, kamu menutup laci meja kasir seadanya, lalu kembali melewati jalan yang sama berpura-pura kembali dari toilet, sayangnya karena tindakanmu berjalan sangat lancar dan tidak ketahuan, jadi kamu berpikir untuk menghabiskan secangkir kopimu dulu sebelum pergi... tetapi manager cafe yang kebetulan melewati meja kasir merasa curiga karena lacinya tidak ditutup sempurna dan menemukan jika uang di kasir telah hilang... sangat kebetulan kejadian ini bertepatan dengan anak remaja yang mencuri sepotong roti, jadi manager cafe langsung menuduhnya sebagai pencuri uang itu" Dane menganalisis dengan tepat, manager cafe bahkan takjub bahwa tebakan Dane tentangnya memang benar

"Cihh berhenti berbicara omong kosong! Bisa jadi kamu pelakunya dan bekerja sama dengan anak itu. Kalian pasti berkomplot menuduhku agar kalian berdua bisa kabur" pria yang mengenakan jas hujan berwana hitam itu menjadi semakin panik. Pintu keluar telah di kunci dan dia hanya sendiri untuk mengatasi orang-orang di dalam cafe

"Paman, buktinya sekarang ada padamu, uang itu kamu masukkan ke dalam bajumu di balik jas hujan berwarna gelap itu. Saat kamu pertama kali masuk ke dalam cafe, perutmu tidak sebuncit itu, aku tau bahwa jas hujan memang selalu berukuran kebesaran dan bahannya cukup kaku, tetapi bentuk perutmu yang aneh terlihat sangat jelas, tidak bisa ditutupi oleh jas hujan milikmu"

Semua bukti jelas, dan pencuri itu tidak bisa membantah lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun