Mohon tunggu...
Lavender10969
Lavender10969 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Writer

Fujoshi stadium akhir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: [Case Solved] Pencuri di Cafe

31 Mei 2024   04:42 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:46 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manager Cafe semakin dibuat kesal karena Dane seolah menuduhnya tidak berperasaan kepada anak remaja ini "Hanya sepotong roti? Tentu saja aku tidak akan memukulnya habis-habisan jika aku hanya kehilangan beberapa potong roti! tetapi uang di dalam laci kasirku juga hilang, pasti dicuri olehnya!"

"Aku tidak mencurinya!" Remaja itu berteriak membela diri, dia tidak terima manager cafe menuduhnya mencuri uang sedangkan dia hanya mencuri dua potong roti karena kelaparan

Dane menunduk memperhatikan anak remaja itu, sudut bibirnya berdarah, pipi dan pundaknya membiru akibat pukulan yang sangat keras, tubuh kurusnya bergetar karena cuaca dingin dan rasa takut menjadi satu

Kemudian Dane mendongak menatap manager cafe yang bertubuh gemuk, berwajah lebar, hidung pesek dan jenis mata yang terlihat sayu. Dane berkata kepada manager cafe "remaja ini tidak berbohong. Aku ingin bertanya kepada anda, manager, mengapa kamu menyimpulkan bahwa remaja ini adalah orang yang telah mencuri uangmu?"

Manager cafe tentu saja menjadi semakin tidak sabar dan menatap kesal Dane, apakah anak muda ini sengaja mengulur waktunya untuk menangkap pencuri? Pikirnya "Tentu saja dia sudah terbukti mencuri rotiku, jadi pasti dia juga yang mencuri uang di laci kasir ku"

Dane menggeleng tidak berdaya, orang yang lebih tua memang selalu saja memandang remeh anak muda sepertinya "Tuan, kamu salah besar jika mengambil kesimpulan secepat itu tanpa pertimbangan hanya karena dua potong roti yang dicuri remaja ini. Seperti yang aku katakan, remaja ini tidak berbohong, dia tidak mencuri uang di kasir mu. Tetapi tenang saja, pelaku yang sebenarnya masih ada diantara kita, sekarang tolong kunci pintu keluarnya untuk menangkap si pencuri uang yang sebenarnya" Dane memerintahkan pelayan yang berdiri di depan pintu masuk untuk mengunci pintu. Pelayan itu menuruti permintaannya lalu suasana cafe menjadi sedikit tegang

Cafe itu memang tidak terlalu ramai, jadi kekacauan ini langsung mengalihkan seluruh perhatian para pengunjung sejak manager cafe berteriak dan memukuli seorang anak remaja bertubuh kurus yang basah kuyup dan berpakaian kotor, termaksud Dane yang akhirnya bergerak untuk menghentikan kekacauan itu

"Sekarang katakan siapa pencurinya!/Ya!/ya!/ cepat katakan siapa pencurinya! jangan hanya berdiri diam disitu!" Beberapa pengunjung mendesak Dane, mereka sangat penasaran apakah pria muda ini benar-benar mengetahui pencurinya? Atau dia hanya ingin mencari perhatian saja?

Dane mengangkat jari telunjuknya menunjuk arah di dekat pintu, dengan kompak semua mata tertuju ke tempat yang ditunjuk itu, di sana hanya ada satu-satunya pria mengenakan jas hujan berwarna hitam duduk dengan tenang menatap balik pada Dane

Karena tiba-tiba ditunjuk sebagai pelaku pencurian, pria yang dimaksud Dane melotot, dan berkata dengan marah "apa yang kamu pikirkan? Jika kamu tidak mengetahui pencurinya, jangan menuduh orang lain sembarangan"

Para pengunjung toko diam-diam mengangguk menyetujui perkataan pria itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun