02.
Kuliah Bersama Ibu Baru
Kini aku tahu, Ibu baru aku ini masih kuliah. Kita berdua boncengan naik motor ke kampusnya. Di kampus tentu saja banyak orang mengira aku dan ibu baruku itu teman sekampus.
Kepaksa bangeeet aku ikut Ibu Tiriku itu. Kan tadi aku bangun kesiangan. Ayah udah ngacir ke Banjarnegara lagi karena ada Liputan. Daripada aku sendirian di rumah, di pelosok desa giniiiii.
"Ikut aku kuliah aja, Dosen gak bakalan ngeh, kamu bukan Mahasiswi sini...." Mbak-mbak itu mengajak aku ikut mata kuliahnya.
Nanti jika berdua sama Ayah aku akan bertanya, kenapa juga cari istri malah anak kuliahan gini.
Dan aku yakin beda usia antara Ayahku dan Ibu Baruku itu pasti terbentang jauuuuh...
Benar juga kata mbak-mbak itu, aku menyelundup kuliah tapi Dosen tak peduli.
Selesai kuliah aku dan mbak-mbak itu makan di KFC, dan dia memilihkan es krim kesukaanku.
Dari KFC ke Gramedia, aku dibeliin Novel Milea seri Dilan. Ini Ibu Baruku sepertinya ngerti bener apa yang aku mau dan suka.
Tapi tetap saja aku belum ngakrab benar dengan Ibu Baruku itu. Di perjalanan aku lebih banyak diam. Begitu juga saat sampai rumah aku langsung masuk ke kamar.
Ibuku di Jogya telpon. Menanyakan kabarku. Kerasan tidak liburan di Purwokerto. Aku lalu bilang kalau Ayah sudah menikah lagi.
Ibuku kaget. Ah, Ayahku memang nyentrik. Menikah lagi pun Mantan Istrinya tidak dikabari.
"Kalau kamu nggak nyaman, pulang balik saja ke Jogya... Atau ke rumah Uti di Purbalingga...." kata Ibuku....