Mohon tunggu...
Yenni Djajalaksana
Yenni Djajalaksana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha

Yenni saat ini adalah Dosen tetap di Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung di mana beliau sudah memulai karir akademiknya sejak tahun 2000. Beliau sempat menjabat Wakil Rektor di Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2016. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja sebagai akademisi di perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman bisnis sebagai pemimpin perusahaan fitness dan pemilik perusahaan ritel serta bisnis kuliner. Pendidikan Doktor beliau di University of South Florida (USF) adalah di bidang Manajemen Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pada Curriculum and Instruction, dan beliau di USF sempat memimpin untuk Academy for Teaching and Learning Excellence yang menyediakan pelatihan bagi para Asisten Dosen dan para Dosen, baik untuk face-to-face maupun e-learning.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kiat Kembangkan Karir IT dan Memulai Start-Up di Tengah Pandemi COVID-19

5 Mei 2021   19:59 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:11 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mencari Klien dengan Bertarget setiap Bulannya

Baik Rizki maupun Djono menyarankan bahwa wirausahawan itu harus mau bersusah payah berusaha untuk mencari klien, karena klien berarti aliran kas masuk. Tanpa aliran kas masuk, wirausaha kita akan siap-siap untuk kandas. Oleh karena itu, setidaknya Djono menyarankan "Start-Up setidaknya harus dapat tambahan 1 klien per bulan untuk menstabilkan pendapatan". Untuk itu Rizki juga mengingatkan bahwa marketing itu sudah wajib, baik tradisional maupun digital, untuk mencari klien demi kelangsungan hidup usaha start-up.

3. Fleksibilitas dan Kerja Ekstra

Perbedaan terbesar antara bekerja dengan memiliki usaha adalah, sebagai wirausahawan harus mau bekerja dengan fleksibel dan ekstra, demikian sambung Rizki, "Maksudnya, kalau klien memanggil malam-malam atau harus bekerja ekstra, apalagi Start-Up ya tetap harus dilakoni!" Demikian maka di awal awal usaha pastinya akan cukup melelahkan, tapi perlu diingat bahwa wirausaha berarti "Potential Unlimited Income" untuk masa depan.

4. Konsep MVP = Minimum Viable Product

Konsep Minimum Viable Product (MVP) adalah salah satu strategi pengembangan produk yang umumnya dilakukan oleh Start-Up. Djono menyarankan bahwa sebagai Start-Up harus bisa menentukan MVP dan meluncurkan produk yang dibuat itu secara bertahap. Mengapa ini harus dilakukan? "Karena dana yang dikucurkan pastinya akan terbatas, padahal kita harus segera menerima pendapatan." Maka produk bisa dibuat dalam beberapa tahap dibandingkan harus membuat produk yang sempurna. Rizki mendukung pernyataan ini, apalagi beliau juga mengalami sendiri sebagai Start-Up.

5. Untuk Start-Up, jangan pakai "Uang Panas"

Maksudnya bagaimana? Saran dari Djono, sangat penting untuk Start-Up untuk tidak memakai uang pinjaman dengan bunga tinggi seperti meminjam ke Bank atau meminjam ke Perusahaan Keuangan. Kalau bisa, carilah pinjaman lunak seperti dari keluarga, jika menggunakan uang pribadi tidak ada. Dengan meminjam, maka wirausaha Start-Up akan stress padahal tekanan dari luar sangat besar dan di awal-awal biasanya Start-Up tidak bisa menghasilkan pendapatan yang memadai.

Demikian berbagai Kiat dan Tips bagi masyarakat, terutama para mahasiswa dan para lulusan di bidang IT semoga bermanfaat apa yang dibagikan dari mereka yang langsung berpengalaman dan melesatkan karirnya di bidang IT dan wirausaha. Setelah acara ini ditutup, Yenni Djajalaksana, Ketua Panitia Webinar menyatakan bahwa "Webinar yang telah dihadiri oleh 383 peserta melalui Zoom dan YouTube Channel sangat antusias ketika di akhir dibuka kesempatan untuk mereka melamar untuk magang atau bekerja di 6 perusahaan tersebut, terutama untuk ke Blibli, ini adalah wujud Corporate Responsibility dari kami, Fakultas Teknologi Informasi Maranatha". Maka beliau juga berujar bahwa "Dengan keberhasilan acara ini, akan sangat baik untuk kembali diadakan di masa yang akan datang dengan topik menarik lainnya seperti Digital Marketing atau Cryptocurrency untuk membantu masyarakat."

Penulis: Yenni M. Djajalaksana, SE., MBA, Ph.D., CPS. 

Yenni adalah adalah Dosen tetap di Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha, memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja sebagai akademisi di perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman bisnis sebagai pemimpin perusahaan fitness dan pemilik perusahaan ritel serta bisnis kuliner. Pendidikan Doktor beliau di University of South Florida (USF) adalah di bidang Manajemen Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pada Curriculum and Instruction. Hobby beliau untuk menulis adalah sarana untuk berbagi ide dan pemikiran kepada masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun