Mohon tunggu...
Yenni Djajalaksana
Yenni Djajalaksana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha

Yenni saat ini adalah Dosen tetap di Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung di mana beliau sudah memulai karir akademiknya sejak tahun 2000. Beliau sempat menjabat Wakil Rektor di Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2016. Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja sebagai akademisi di perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman bisnis sebagai pemimpin perusahaan fitness dan pemilik perusahaan ritel serta bisnis kuliner. Pendidikan Doktor beliau di University of South Florida (USF) adalah di bidang Manajemen Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pada Curriculum and Instruction, dan beliau di USF sempat memimpin untuk Academy for Teaching and Learning Excellence yang menyediakan pelatihan bagi para Asisten Dosen dan para Dosen, baik untuk face-to-face maupun e-learning.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kiat Kembangkan Karir IT dan Memulai Start-Up di Tengah Pandemi COVID-19

5 Mei 2021   19:59 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:11 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembicara Webinar "Sukses Berkarir di Bidang Teknologi Informasi dan Berwirausaha di Masa Sulit" 24 April 2021

Di tengah kesulitan dan ketakutan di masa Pandemi Covid-19 ketika banyak orang terkena PHK dan terpaksa tutup bisnisnya, terdapat satu bidang yang tetap bersinar, yaitu bidang Teknologi Informasi. Tak dipungkiri, dengan adanya Work at Home, School at Home, dan tentunya Shopping at Home yang terdorong oleh banyaknya pembatasan sosial di tengah masyarakat, justru bidang Teknologi Informasi menjadi salah satu "Star Industry".

Webinar "Sukses Berkarir di Bidang Teknologi Informasi dan Berwirausaha di Masa Sulit" yang terlaksana pada hari Sabtu, 24 April 2021 lalu, adalah wujud Corporate Responsibility dari Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha yang menampilkan 6 orang Alumninya yang berkecimpung di berbagai perusahaan dan wirausaha, yang sekaligus membuka kesempatan untuk magang atau lowongan kerja bagi yang berminat untuk membantu masyarakat yang mencari kerja.

Berbagai kiat diberikan oleh tiga Alumni yang berkarir profesional di Indonesia yaitu Marolop L. David Siagian, S.Kom., Product Manager, Brankas; Lois Amilia, S.Kom., Associate Operation Project Management Manager, Blibli.com; Martha Sutopo, S.Kom., Senior Backend Developer, SiCepat, dan satu Alumni yang kini bekerja di Negara Sakura Jepang, William Surya Setiadi, S.Kom., Software Engineer, PayPay Corporation, perihal memulai Karir di bidang Teknologi Informasi (IT) di tengah pandemi. Tak kalah menarik adalah paparan dari dua Alumni yang sekarang memiliki wirausaha yaitu Muhammad Rizki Fahrurrozi, S.Kom., MM., CEO & Founder, Boleh Dicoba Digital dan Djono Albar Burhan, S.Kom., MMgt (Int. Bus), CEO, BK Group di bidang industri kelapa sawit. Para pembicara yang tergolong masih muda dengan pengalaman antara 6 sampai 8 tahun telah melesatkan karir dan usaha mereka walaupun masa sulit ini tiba.

Apa Kiat untuk Berkarir di bidang IT agar bisa sukses? Berikut ini adalah rahasia yang mereka bagikan:

1. Bekerjalah di Start-Up

Lois memaparkan bahwa saat bekerja di Blibli selepas lulus dari FIT Maranatha tahun 2014, cukup sulit mendeskripsikan perusahaan tempatnya bekerja karena masih berupa Start-Up dan belum banyak dikenal masyarakat. Namun menurut Lois, Start-Up dapat menjadi  pilihan karir di bidang IT karena perkembangannya yang cepat, berbasis teknologi, work culture yang inovatif dan seru, serta fasilitas kantor dan gaji yang menarik. Berkembang bersama Start-Up cukup beresiko, namun pengalaman dan skill set yang didapatkan sangat worth it ditempuh pada saat memulai karir.

2. Networking

Kunci untuk membuka pintu untuk sebuah lowongan kerja adalah kenal dengan para karyawan yang sudah bekerja di dalamnya. Pengalaman Marolop saat memulai karir setelah lulus S1 adalah kenal dengan karyawan Blibli yang dikenal dari networking sebelumnya. Pentingnya networking juga dikonfirmasi oleh William yang saat ini bekerja di Jepang, karena dengan adanya networking setidaknya CV akan diutamakan untuk dipertimbangkan, dibandingkan hanya sekedar melamar lewat jalur biasa.

3. Kemampuan Komunikasi dan Interview Kerja

William menyatakan bahwa kemampuan komunikasi dan interview itu keharusan, apalagi jika berminat untuk bekerja di luar negeri seperti dirinya. Ia menghabiskan waktu untuk belajar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan interview sampai yakin dan terbiasa untuk menjawab pertanyaan dengan percaya diri.

4. Menampilkan Profil CV yang Menonjol

Menampilkan CV yang bagus adalah kunci yang dipaparkan oleh Lois Amilia dari Blibli. Beliau mengatakan bahwa CV yang masuk begitu banyak, tentunya untuk dapat menarik perusahaan untuk memanggil interview adalah adanya CV yang menonjol. Oleh karena itu membuat CV tidak asal-asalan, dan jangan lupa selama kuliah harus aktif dalam berbagai kegiatan seperti magang, berperan dalam organisasi Himpunan maupun Senat Mahasiswa.

5. Jujur atas Kemampuan

Marolop mengatakan bahwa sangat penting untuk jujur, maksudnya kalau tidak bisa kemampuan tertentu, janganlah mengakui bahwa bisa. Jujur saja, dan tunjukkan kemauan untuk belajar. Untuk itu, Marolop menekankan pentingnya investasi atas kemampuan diri sendiri, dan jika misalnya salah mengambil program studi pun, tetap masih bisa belajar lagi melalui berbagai sertifikat.

6. Passion dan Keinginan Kuat

Martha menyarankan bahwa untuk dapat mengembangkan karir di IT, sangat penting untuk menemukan Passion, apa yang disukai untuk bekerja, dan mendalami keahlian itu. Dengan trend IT sekarang, begitu banyak perkembangan pengetahuan, dan untuk bisa semuanya mungkin tidak sempat, tapi  kalau mendalami beberapa dan fokus untuk pengembangannya, bisa mencari pekerjaan yang pas. Pastinya pekerjaan sebagai Developer IT sangat banyak dicari di saat ini.

7. Terus Belajar, Jangan Berhenti

Martha dan William sama-sama mendorong agar setiap orang terus belajar tanpa henti, dan jika perlu harus "Learn How You Learn" lalu belajar, karena dunia IT adalah dunia tanpa batas, di mana perkembangan pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya, sehingga kalau kita lalai belajar, pasti ketinggalan. Martha mengatakan bahwa saat ini teknologi Robot dan Artificial Intelligence, begitu pesatnya. Selama kita ada senjata "Laptop dan Internet", jangan pernah berhenti belajar dan berkarya karena kecepatan itu menjadi penting untuk bisa "survive"

Keenam elemen tersebut sangat penting bagi mereka yang ingin berkarir di Bidang IT. Sekarang, bagaimana dengan mereka yang minat membuka perusahaan atau juga membangun Start-Up di bidang IT atau bidang lainnya? Paparan dari kedua wirausahawan muda menguak rahasia untuk keberhasilan Wirausaha Start-Up sebagai berikut:

1. Rencanakan matang, terutama Keuangan

Djono berbagi kiat bahwa satu tahun pertama memulai usaha adalah sesuatu yang cukup berat dan juga riskan, dan kita selalu berpotensi untuk gagal atau tidak memiliki aliran kas yang cukup. Oleh karena itu, Djono yang saat ini adalah CEO BK Group menyarankan untuk wirausaha harus sudah ada perhitungan berapa dana yang dibutuhkan, dan bagaimana mendanainya. Ini menghindarkan kekalahan konyol karena kehabisan dana sebelum berkembang.

2. Mencari Klien dengan Bertarget setiap Bulannya

Baik Rizki maupun Djono menyarankan bahwa wirausahawan itu harus mau bersusah payah berusaha untuk mencari klien, karena klien berarti aliran kas masuk. Tanpa aliran kas masuk, wirausaha kita akan siap-siap untuk kandas. Oleh karena itu, setidaknya Djono menyarankan "Start-Up setidaknya harus dapat tambahan 1 klien per bulan untuk menstabilkan pendapatan". Untuk itu Rizki juga mengingatkan bahwa marketing itu sudah wajib, baik tradisional maupun digital, untuk mencari klien demi kelangsungan hidup usaha start-up.

3. Fleksibilitas dan Kerja Ekstra

Perbedaan terbesar antara bekerja dengan memiliki usaha adalah, sebagai wirausahawan harus mau bekerja dengan fleksibel dan ekstra, demikian sambung Rizki, "Maksudnya, kalau klien memanggil malam-malam atau harus bekerja ekstra, apalagi Start-Up ya tetap harus dilakoni!" Demikian maka di awal awal usaha pastinya akan cukup melelahkan, tapi perlu diingat bahwa wirausaha berarti "Potential Unlimited Income" untuk masa depan.

4. Konsep MVP = Minimum Viable Product

Konsep Minimum Viable Product (MVP) adalah salah satu strategi pengembangan produk yang umumnya dilakukan oleh Start-Up. Djono menyarankan bahwa sebagai Start-Up harus bisa menentukan MVP dan meluncurkan produk yang dibuat itu secara bertahap. Mengapa ini harus dilakukan? "Karena dana yang dikucurkan pastinya akan terbatas, padahal kita harus segera menerima pendapatan." Maka produk bisa dibuat dalam beberapa tahap dibandingkan harus membuat produk yang sempurna. Rizki mendukung pernyataan ini, apalagi beliau juga mengalami sendiri sebagai Start-Up.

5. Untuk Start-Up, jangan pakai "Uang Panas"

Maksudnya bagaimana? Saran dari Djono, sangat penting untuk Start-Up untuk tidak memakai uang pinjaman dengan bunga tinggi seperti meminjam ke Bank atau meminjam ke Perusahaan Keuangan. Kalau bisa, carilah pinjaman lunak seperti dari keluarga, jika menggunakan uang pribadi tidak ada. Dengan meminjam, maka wirausaha Start-Up akan stress padahal tekanan dari luar sangat besar dan di awal-awal biasanya Start-Up tidak bisa menghasilkan pendapatan yang memadai.

Demikian berbagai Kiat dan Tips bagi masyarakat, terutama para mahasiswa dan para lulusan di bidang IT semoga bermanfaat apa yang dibagikan dari mereka yang langsung berpengalaman dan melesatkan karirnya di bidang IT dan wirausaha. Setelah acara ini ditutup, Yenni Djajalaksana, Ketua Panitia Webinar menyatakan bahwa "Webinar yang telah dihadiri oleh 383 peserta melalui Zoom dan YouTube Channel sangat antusias ketika di akhir dibuka kesempatan untuk mereka melamar untuk magang atau bekerja di 6 perusahaan tersebut, terutama untuk ke Blibli, ini adalah wujud Corporate Responsibility dari kami, Fakultas Teknologi Informasi Maranatha". Maka beliau juga berujar bahwa "Dengan keberhasilan acara ini, akan sangat baik untuk kembali diadakan di masa yang akan datang dengan topik menarik lainnya seperti Digital Marketing atau Cryptocurrency untuk membantu masyarakat."

Penulis: Yenni M. Djajalaksana, SE., MBA, Ph.D., CPS. 

Yenni adalah adalah Dosen tetap di Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha, memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja sebagai akademisi di perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki pengalaman bisnis sebagai pemimpin perusahaan fitness dan pemilik perusahaan ritel serta bisnis kuliner. Pendidikan Doktor beliau di University of South Florida (USF) adalah di bidang Manajemen Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pada Curriculum and Instruction. Hobby beliau untuk menulis adalah sarana untuk berbagi ide dan pemikiran kepada masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun